Cara Membuat Dan Memanfaatkan Combo Box Pada Visual Basic Atau Microsoft Access – Part 3 (Lanjutan: Combo Box Multi Kolom)

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 1 Jun 2019 | Posting kali ini merupakan lanjutan dari posting sehari sebelumnya yang membahas mengenai cara untuk membuat combo box multi kolom. Diharapkan pembaca dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara pembuatan dan manfaat dari combo box multi kolom dengan membuat secara langsung combo box multi kolom dalam sebuah contoh kasus.

Pada posting sehari sebelumnya sudah dijelaskan mulai dari pembuatan tabel mahasiswa dan tabel kegiatan ekstra kurikuler, hingga pembuatan form dan pengubahan dari text box menjadi combo box pada form ekstra kurikuler yang sudah dibuat.


Berikut ini lanjutan dari langkah-langkah untuk membuat form kegiatan ekstra kurikuler dengan combo box multi kolom didalamnya:

Set record source dari combo box IDMahasiswa = tblMahasiswa:

www.niguru.com

Pindah ke tab ALL, ubah column count menjadi 4
Ubah column width menjadi 1;3;2;3
Ubah list width menjadi  9
Aplikasi akan mengkonversi secara otomatis nilai tersebut dan menambahkan “cm” dibelakang dari setiap angka.

www.niguru.com

Ubah row source type dari combo box HariKegiatan dengan Value List
Ubah row source dengan nilai: Senin;Selasa;Rabu;Kamis;Jumat;Sabtu;Minggu

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Bila user akan mengisi kolom IDMahasiswa, maka combo box dapat menampilkan beberapa kolom sekaligus sebagai data yang lebih lengkap mengenai IDMahasiswa, sehingga dengan mudah user dapat mengenali, Nama, NIM, dan  Jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan tanpa repot melakukan pengecekan ke tabel mahasiswa (tblMahasiswa).

www.niguru.com

Bila user hendak mengisi kolom hari kegiatan, maka combo box akan menampilkan pilihan hari yang sudah diatur pada value list

www.niguru.com

Combo box IDMahasiswa seperti pada contoh diatas adalah contoh dari combo box multi kolom.
Keberadaan combo box multi kolom dapat membantu mempermudah user dalam mengenali data yang akan diisikan pada kolom tersebut.

Jadi meskipun data yang disimpan tetap adalah IDMahasiswa-nya saja, namun combo box dapat menampilkan data dari field selain IDMahasiswa, untuk mempermudah user.

Demikianlah penjelasan mengenai lanjutan dari langkah-langkah untuk membuat form kegiatan ekstra kurikuler dengan combo box multi kolom didalamnya.
Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Cara Membuat Dan Memanfaatkan Combo Box Pada Visual Basic Atau Microsoft Access – Part 2 (Combo Box Multi Kolom)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 31 Mei 2019 | Pada posting sehari sebelumnya, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai manfaat penggunaan combo box pada form aplikasi.

Pada posting kali ini, Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat combo box multi kolom (multiple column combo box), dan manfaatnya bagi user.

Untuk membuat multi kolom, user harus menyiapkan tabel sebagai sumber datanya. Tabel harus memiliki setidaknya 2 buah field, atau boleh lebih.

Satu field merupakan data tersimpan, dan field lain merupakan data yang ditampilkan pada form.

Contoh, tabel data mahasiswa, yang misalnya saja bernama tblMahasiswa:

Field(0) = NIM (nomor induk mahasiswa)
Field(1) = Nama
Field(2) = Jurusan
Note: nomor index field dimulai dari (0) untuk menyatakan field pertama.

Bila user ingin mengisikan tabel tabel lain yang menyimpan nomor NIM, maka dengan bantuan combo box, form dapat menampilkan pilihan NIM, didampingi dengan Nama Mahasiswa, dan Jurusan disampingnya.

Berikut ini contoh cara pembuatannya:
Membuat Combo Box

Buat tabel mahasiswa dengan field:
IDMahasiswa, Nama, NIM, Jurusan, Kelas

www.niguru.com

www.niguru.com

Buat tabel kegiatan ekstra kulikuler mahasiswa, dengan field:
IDEks, NamaKegiatan, IDMahasiswa, HariKegiatan

www.niguru.com

www.niguru.com

Perhatikan bahwa data mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler tidak dicatat pada tabel berdasarkan NAMA-nya tetapi dicatat berdasarkan IDMahasiswa-nya.
Pengisian tabel semacam ini akan menyulitkan user untuk mengisi tabelnya, karena harus setiap kali memeriksa data dari tabel mahasiswa.

IDMahasiswa nomor sekian berarti adalah mahasiswa bernama siapa? Dari jurusan apa? Dengan nomor induk berapa? Demikian seterusnya.
Untuk mengatasi kesulitan semacam ini combo box dapat dipakai sebagai sarana untuk mempermudah peng-input-an data.

Buat FORM ekstra kulikuler dengan sumber data tabel ekstra kurikuler:

www.niguru.com

www.niguru.com

Rubah text box IDMahasiswa dengan combo box

www.niguru.com

Rubah text box HariKegiatan dengan combo box

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Demikianlah bagian pertama dari cara untuk membuat dan memanfaatkan combo box multi kolom pada form. Langkah selanjutnya dapat diikuti pada artikel yang akan diposting esok hari.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Cara Membuat Dan Memanfaatkan Combo Box Pada Visual Basic Atau Microsoft Access – Part 1 (Definisi Dan Properti)

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 30 Mei 2019 | Pada berbagai aplikasi dimana user harus berhadapan dengan form, seringkali oleh pembuat aplikasi ditempatkan sebuah kolom bertipe COMBO.

Keuntungan dari kolom combo adalah data yang tersedia sudah pasti berupa data yang benar, karena dipilih dari daftar yang sudah dipilih /diseleksi.


Pada aplikasi untuk pembelian atau penjualan misalnya, penempatan combo akan memudahkan user dalam memilih barang, karena form aplikasi hanya menampilkan barang yang eksis dan masih ada persediaannya.

Berikut ini yang perlu anda perhatikan saat penggunaan combo box:
1. Data source
2. Column width
3. Column count

1. Data Source (Sumber data):
Baik pada MS Access terdapat 3 opsi untuk menentukan sumber data, yaitu:
1.1. Table (tabel)
1.2. Query
1.3. Value list (daftar nilai /data)
1.4. Field List (daftar field dari sebuah tabel)

Memilih tabel sebagai sumber data, akan memberikan user suatu sumber data yang nilainya senantiasa update (senantiasa diperbarui) berdasarkan isi dari tabelnya, misalnya sumber datanya adalah tabel berisi data karyawan, maka pilihan data karyawan akan senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya data yang diisikan pada tabel tersebut.

Memilih query sebagai sumber data, hanya dimungkinkan pada MS Access, karena hanya pada MS Access, sebuah query dapat ditampilkan secara fisik seperti sebuah tabel.
Memilih query sebagai sumber akan memberikan user pilihan daftar sesuai dengan kriteria query, misalkan pilihan hanya pada karyawan yang memiliki jabatan manajer saja.

Value list adalah opsi bila daftar yang ada ini tetap dan jumlahnya hanya sedikit saja. Misalnya pilihan alat tulis menulis, yang hanya terdiri dari: pensil, ballpen, pulpen, spidol.

Field list adalah cara untuk menampilkan pilihan berdasarkan nama field dari sebuah tabel.

2. Column Width (Lebar kolom):
Programmer harus memastikan berapa ukuran lebar kolom, ini terutama untuk pilihan combo box yang multi kolom. Karena bila kolom terlalu sempit maka daftar akan tampil terpotong, bila terlalu lebar maka tampilan akan menjadi tampak banyak ruang kosong disampingnya, dan terlihat kurang rapih.

3. Column Count (Jumlah kolom):
Bila programmer memilih untuk menampilkan combo box multi kolom maka jumlah kolom yang ditampilkan harus ditentukan berapa kolom. Secara “default” (= nilai awal) jumlah kolom adalah 1, yang berarti combo box tampil secara kolom tunggal.

www.niguru.com

www.niguru.com

Penentuan properties diatas untuk memastikan combo box termanfaatkan secara optimal.

Demikianlah penjelasan mengenai cara pemanfaatan combo box.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Menggunakan Microsoft Access Versi 2002 /2003 Sebagai Sarana Belajar

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 29 Mei 2019 | Saat tulisan pada artikel ini dibuat, Microsoft sudah meluncurkan MS (Microsoft) Access versi terbarunya, yaitu versi 2019. Namun sebagai sarana belajar Niguru.com menyarankan bagi para programmer yang baru mengenal MS Access dan ingin mengeksplorasi lebih jauh lagi mengenai pemanfaatan MS Access, sebaiknya menggunakan versi MS Access yang lebih lama, yaitu versi 2002 atau versi 2003 saja terlebih dahulu.

Mengapa? .. MS Access versi lama ini memiliki menu yang masih berupa menu klasik (dropdown menu), sehingga user tidak perlu berpindah tab untuk menampilkan fasilitas menu, memudahkan untuk eksplorasi. Versi 2007 atau sesudahnya menggunakan menu ribbon dengan icon besar yang memakan tempat, sehingga user harus berpindah tab untuk melihat dari satu kelompok menu ke kelompok menu yang lain.

Versi lama masih menggunakan file bertipe .MDB. Tipe ini dapat running pada versi yang lebih baru, sebaliknya file dari MS Access versi 2007 atau yang lebih baru adalah .ACCDB, tidak dapat dibuka pada MS Access versi sebelumnya.

Pada versi lama, icon tidak memenuhi halaman kerja, sehingga user dapat lebih mudah menemukan tombol icon yang sesuai dengan kebutuhan.
Ditambah lagi seluruh kelompok obyek (object) ditampilkan pada satu database window, dan saat pemilihan salah satu obyek (table /query /form /report /page /macro /module) seluruh obyek tampil dengan jelas pada halaman database window.

Pada versi 2007 atau versi sesudahnya, tidak tersedia lagi fasilitas PAGE, yaitu fasilitas untuk membuat form yang dapat tampil di browser Internet Explorer atau Microsoft Edge.
Penulis menggunakan page untuk mempermudah pembuatan form untuk tampilan browser. Cara ini lebih mudah dibandingkan harus membuat form dengan bantuan Microsoft Frontpage, yang sesungguhnya memang dikhususkan untuk membuat halaman website.

Berikut ini perbandingan tampilan MS Access versi 2003 dengan MS Access versi 2007:
2003:

www.niguru.com

2007:

www.niguru.com

2003:
www.niguru.com

2007:
www.niguru.com

2003:
www.niguru.com

2007:
www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai alasan untuk memilih MS Access versi lama (2002 /2003) sebagai sarana untuk belajar MS Access. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Migrasi Dari Visual Basic Ke Microsoft Access, Untuk Mendapatkan Berbagai Kemudahan Dalam Membuat Aplikasi Dan Programming

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 28 Mei 2019 | Bagi para programmer yang sudah merasakan kemudahan menggunakan aplikasi pemrograman (disebut juga dengan bahasa pemrograman) Visual Basic, selayaknya menyempatkan diri untuk mencoba aplikasi Microsoft Access.

Microsoft Access yang merupakan salah satu aplikasi dalam bundel Microsoft Office, diciptakan untuk membuat aplikasi. Bahasa pemrograman yang sama dengan Visual Basic dapat digunakan pula pada aplikasi ini, plus berbagai kemudahan dalam membuat tabel, query, dan form.

Microsoft Access adalah sebuah database yang juga sekaligus dapat menampilkan form sebagai sarana interface dengan user, merupakan aplikasi lengkap dan serbaguna dimana database, form dan report sudah dibuat menyatu dalam sebuah aplikasi.

Dahulu pada awal kemunculan MS (Microsoft) Access, banyak programmer dan developer aplikasi yang enggan menggunakan MS Access karena aplikasi ini mengharuskan user meng-install MS Office pada komputernya. Tanpa MS Office pada komputer user, maka file MS Access tidak dapat running (berjalan).

Namun sejak diluncurkannya MS Office 2007, Microsoft meluncurkan sebuah aplikasi berukuran kecil yang bernama Access Runtime 2007, yang tersedia secara gratis, yang fungsinya adalah untuk menjalankan file MS Access pada OS Windows yang tidak ter-install MS Office didalamnya.

Sesungguhnya sudah sejak MS Office 95, Microsoft meluncurkan Access Runtime, namun versi 95 hingga 2003 adalah versi berbayar. Barulah saat peluncuran versi 2007, Microsoft menyediakan Access Runtime secara gratis, bagi para user-nya.

Berikut ini gambaran kemudahan membuat aplikasi dengan MS Access:
1. Membuat Tabel:

www.niguru.com

www.niguru.com

2. Membuat Query:

www.niguru.com

3. Membuat Form:

www.niguru.com

www.niguru.com

4. Membuat Report:

www.niguru.com

www.niguru.com

Seluruh obyek (object) aplikasi dari mulai tabel (sebagai tampilan data yang tersimpan pada database), query, form hingga report, sudah tersedia dalam satu aplikasi saja yaitu: Microsoft Access.

Jadi luangkan waktu untuk mempelajari MS Access.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengimpor Data Dari Sebuah Table Yang Tidak Diketahui Tipe Datanya

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 27 Mei 2019 | Seorang programmer yang harus membuat sebuah aplikasi yang sumber datanya berasal dari database yang sudah eksis. Dimana database tersebut sudah dibuat oleh pihak lain yang tidak dapat dimintai detail dari tabel yang terkandung didalamnya, dimana hanya tampak NAMA TABEL dan FIELDs yang ada didalam tabel tersebut, maka perlu suatu strategi khusus untuk dapat memanfaatkan data yang tersimpan didalamnya.

Biasanya database dari suatu sistem yang eksis, hanya menyediakan koneksi ODBC, dan user hanya diberi user name dan password untuk melakukan koneksi pada ke database terkait via ODBC. Bila tersedia aplikasi pendamping, biasanya hanya menampilkan daftar tabel dan fields yang terkandung didalamnya .. sudah! Tidak dapat diketahui tipe data dari fields yang ada didalam tabel.

Untuk mengimpor data dari fields yang tidak diketahui, gunakan sebuah tabel dengan fields yang memiliki tipe data STRING, atau pada tabel dari database Microsoft Access (.MDB, .ACCDB) adalah tipe data TEXT.
Keuntungan dari fields dengan tipe data text ini, adalah mampu menerima data dari sumber lain yang tipe datanya berbeda.

Jadi misalnya field sumber memiliki tipe data NUMBER (misal: integer, long integer, double, dan lain sebagainya), dapat diimpor datanya ke field target yang memiliki tipe data TEXT.
Satu-satunya tipe data yang tidak dapat diimpor ke field dengan tipe data TEXT adalah field dengan tipe data MEMO.

Tipe data MEMO memiliki jumlah karakter yang lebih besar dari tipe data TEXT. Hanya saja dalam prakteknya jarang sekali data penentu dari suatu tabel berada dalam field bertipe data MEMO.
Dalam prakteknya saat melakukan integrasi ke suatu “existing system” (sistem yang sudah ada sebelumnya) Niguru.com hampir selalu menghadapi masalah yang serupa, yaitu: mendapatkan tabel yang tidak diketahui tipe datanya!

Dan solusinya jelas, yaitu mengimpor data dari tabel yang ada kedalam suatu tabel yang seluruh field-nya memiliki tipe data TEXT.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Instruksi For .. Next Pada VBA

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 26 Mei 2019 | Beberapa waktu yang lalu sudah pernah dibahas mengenai instruksi untuk melakukan pengulangan pada VBA, salah satunya adalah dengan Do .. Loop.
Kali ini Niguru.com akan membahas satu lagi instruksi pengulangan pada VBA, yaitu: For .. Next

Perbedaan For .. Next dibandingkan dengan instruksi Do .. Loop adalah fasilitas untuk mengulang pada For .. Next didasarkan pada nilai awal dan nilai akhir dari suatu variabel. Dan kelebihannya lagi, nilai awal dan nilai akhir ini bisa merupakan nilai naik atau nilai turun.

Jadi boleh nilai awal lebih kecil dari nilai akhir, namun boleh juga nilai awal yang lebih besar dari nilai akhirnya.
Dan masih tersedia pula fasilitas pelengkap berupa instruksi STEP, yang dapat ditambahkan setelah pernyataan For, sehingga perintah menjadi For .. Step .. Next.

Berikut ini sintax penulisan instruksi For .. Next:
For [Variabel] = [NilaiAwal] To [NilaiAkhir]

Next

Sintax penulisan bisa dilengkapi dengan STEP:
For [Variabel] = [NilaiAwal] To [NilaiAkhir] Step [NilaiStep /Kenaikan]

Next
—————————————————–

Berikut ini contoh penggunaannya:

For IDKaryawan = 1 To 6
 Print NamaKaryawan
Next
—————————————————–
Contoh lain, yang menggunakan STEP:

For Nilai = 2 to 14 Step 4
 Print “Hasil adalah: “ & Nilai
Next

Tampilan saat program instruksi dijalankan:
Hasil adalah 2
Hasil adalah 6
Hasil adalah 10
Hasil adalah 14
——————————————–

Nilai awal dan nilai akhir (argument) yang digunakan sebagai penentu pengulangan pada For .. Next harus berupa ANGKA.
Aplikasi akan menampilkan Error apabila argument yang digunakan sebagai penentu pengulangan ini bukan angka (misal: alfabet atau karakter khusus).

Demikianlah penjelasan mengenai instruksi For .. Next, yang dapat melakukan pengulangan berdasarkan nilai awal dan nilai akhir. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan Pemrograman LDMicro – Menyalakan LED Sesuai Penekanan Tombol Pada Sistem Micro PLC Mikrokontroler PIC168F877

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 25 Mei 2019 | Untuk mencoba kinerja sistem micro PLC yang dibangun dengan komponen inti mikrokontroler PIC168F877, sekaligus mencoba untuk mencoba membuat program dengan menggunakan ladder dengan bantuan aplikasi LD Micro, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk menyalakan LED yang dipasang pada output rangkaian micro PLC ini.

Untuk keperluan praktek diperlukan rangkaian mini PLC dan rangkaian PCB trainer “Tombol dan LED” (baca: Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 1 – Tombol Dan LED).


Contoh aplikasi ini sengaja dibuat sederhana sebagai perkenalan awal pada cara pemrograman dengan menggunakan aplikasi LD Micro.

www.niguru.com

Berikut ini cara menyusun diagram Ladder untuk menyalakan LED:
Jalankan aplikasi LDMicro:

www.niguru.com

Klik menu > Settings > Microcontroller > Microchip PIC16F877 40-PDIP (bila mikrokontroler yang digunakan berbeda maka pilih yang sesuai):

www.niguru.com

Klik menu > Instruction > Insert Contacts.

www.niguru.com

Double-click pada Xnew, pada window yang tampil edit Name = 1, klik OK.
Pengeditan ini akan mengubah nama Xnew menjadi X1 (notasi ‘X’ ditambahkan otomatis).

www.niguru.com

Letakkan cursor pada garis putus-putus setelah –]X1[– dan klik kembali menu > Instruction > Insert Coil

www.niguru.com

Double-click pada Ynew, dan pada window yang tampil edit Name = 1, klik OK
Pengeditan akan mengubah nama Ynew menjadi Y1.

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Double-click pada X1
Pada window I/O pin pilih RA0 (boleh pilih pin MCU yang lain). Klik OK.

www.niguru.com

Double-click pada Y1
Pada window I/O pin pilih RE0 (boleh pilih pin MCU yang lain). Klik OK.

www.niguru.com

Selesailah sudah pemrograman LDMicro sederhana yang hanya terdiri dari satu rung saja.

www.niguru.com

Bandingkan kemudahan pembuatan rung ini dengan pemrograman dengan assembler atau C language.

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk menyalakan LED pada micro PLC dengan aplikasi LD Micro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Penjelasan Mengenai Ladder Diagram (Diagram Tangga)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 24 Mei 2019 | Bila pada posting sehari sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara untuk men-download dan menjalankan aplikasi LDMicro yang dapat digunakan untuk memprogram rangkaian micro PLC dengan diagram Ladder.

Berbeda dengan program yang ditulis dengan bahasa Assembly, yang dituangkan pada text editor dalam bentuk teks. Diagram Ladder dituangkan dalam aplikasi LDMicro dalam simbol dan garis berurut kebawah yang mirip dengan anak tangga.


Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai diagram Ladder:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai  diagram Ladder.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Cara Untuk Men-Download Dan Menjalankan Aplikasi LD Micro Yang Dapat Digunakan Untuk Memprogram Rangkaian Micro PLC Dengan Menggunakan Ladder Diagram

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 23 Mei 2019 | Untuk melengkapi rangkaian Micro PLC yang dibangun dengan menggunakan komponen inti mikrokontroler tipe PIC16F877, tersedia pula software yang dapat menuliskan program dalam diagram ladder.

Diagram LADDER adalah cara memprogram yang populer digunakan untuk memprogram PLC. Meskipun PLC dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, namun diagram Ladder dianggap sebagai cara memprogram yang paling mudah.

Berikut ini cara untuk men-download aplikasi LD Micro:

Kunjungi URL: https://cq.cx/ladder.pl
Klik link pada tulisan ldmicro.exe yang berada dibawah tulisan: “You can download a build of my last stable release”.

www.niguru.com

LDMicro mempunyai ukuran file yang kecil, hanya 455KB, hanya butuh waktu satu detik untuk men-download.
Aplikasi ini dapat langsung dijalankan (running) tanpa install.

www.niguru.com
www.niguru.com

www.niguru.com

Demikian cara untuk men-download dan menjalankan aplikasi LD Micro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Sendiri PLC Berbasis IC Mikrokontroler PIC16F877 – Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 22 Mei 2019 | Melanjutkan pembahasan mengenai PLC yang merupakan topik pembahasan dari posting sehari sebelumnya. Kali ini Niguru.com akan menjelaskan kepada para pembaca sekalian mengenai rangkaian mikrokontroler yang dapat dibuat sedemikan rupa sehingga dapat bekerja seperti halnya sebuah PLC.

Untuk keperluan ini digunakan IC mikrokontroler tipe PIC16F877, yang banyak terdapat di pasaran. Selain mudah didapatkan IC ini juga dipasarkan dengan harga yang murah. IC ini memiliki 40 pin dan didalamnya tersedia 3 buah port 8 bit, mirip dengan IC mikrokontroler 89C51.

Berikut ini rangkaian selengkapnya, berikut dengan PCB:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian lengkap dari PLC yang dibangun dengan IC mikrokontroler.
PCB dapat di-download di: http://evassmat.com/ctP2
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal IC Mikrokontroler PIC16F877

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 21 Mei 2019 | Bila pada pertengahan tahun 90’an mikrokontroler dari keluarga MCS-51 yang dimulai dengan hadirnya IC 8031, disusul dengan IC 8051 dan kemudian diikuti dengan beberapa tipe 89XX dari Atmel yang kompatibel dengan mikrokontroler keluarga MCS-51, maka memasuki tahun 2000’an ada beberapa IC mikrokontroler lain yang menyusul popularitas IC mikrokontroler dari keluarga MCS-51.

Salah satu IC mikrokontroler yang populer selain IC mikrokontroler dari keluarga MCS-51 adalah IC mikrokontroler dari keluarga PICxx. IC dari jenis ini menjadi cepat populer dikalangan praktisi elektronika karena didukung oleh berbagai software compiler yang memudahkan para programmer untuk memprogram IC jenis ini.

www.niguru.com

Kali ini Niguru.com akan membahas mengenai IC mikrokontroler tipe PIC16F877. IC ini memiliki kemasan DIP 40 (memiliki 40 pin) sehingga mirip seperti IC 8051 /89C51. IC buatan perusahaan Microchip ini memiliki beberapa keunggulan seperti:
1.Jangkauan tegangan kerja 2V .. 5,5V
2.Timer /counter input, yang dapat diaktifkan secara eksternal maupun internal
3.Timer /counter dapat melakukan fungsinya meski mikrokontroler sedang dalam kondisi SLEEP, asalkan clock didapatkan dari sumber eksternal
4.Dapat menghasilkan output PWM
5.Serial I/O yang dapat menerima /mengirimkan sinyal serial ataupun sinyal I2C
6.Paralel I/O
7.Analog comparator input
8.Sudah dibuat agar dapat bekerja pada temperatur lingkungan industri

Bagi programmer /user yang terbiasa dengan IC dari keluarga MCS-51, perlu melihat beberapa perbedaan pada port I/O yang tersedia pada PIC16F877 ini.

33 Port Paralel, yang terdiri dari:
1.6 bit Port A (= RA0 .. RA5), yang multiplex dengan fungsi alternatif pada pin-nya
2.8 bit Port B (= RB0 .. RB7), 3 pin diantaranya multiplex dengan fungsi pemrograman IC 1 pin multiplex dengan fungsi interupsi eksternal
3.8 bit Port C (= RC0 .. RC7), yang multiplex dengan fungsi alternatif pada pin-nya
4.8 bit Port D (= RD0 .. RD7)
5.3 bit Port E (= RE0 .. RE2), yang multiplex dengan fungsi analog input

1 Port Serial, yang multiplex dengan pin RC6 dan RC7
1 Port I2C Serial, yang multiplex dengan pin RC3 .. RC5
8 bit Port Analog input, yang multiplex dengan pin RA0, RA1, RA2, RA3, RA5, RE0, RE1, RE2
1 Port Komparator Analog, yang multiplex dengan pin RA2, RA3 (input) dan RA4 (output), resolusi 10 bit
2 Port PWM, yang multiplex dengan pin RC1 dan RC2
3 Port Timer /Counter Interrupt, yang multiplex dengan pin RA4, RC0, dan RC1
1 Port Interrupt (interupsi), yang multiplex dengan pin RB0

Berikut ini adalah tata letak dari seluruh pin pada IC PIC16F877:

www.niguru.com

Karena sedemikian banyaknya port yang multiplex maka program harus diawali dengan instruksi inisialisasi dari setiap port yang dipergunakan dalam operasi.
Pada PIC16F877 dapat dipasang kristal dengan frekuensi maksimal adalah 20MHz.

Berikut ini block diagram dari IC PIC16F877:

www.niguru.com

Selanjutnya berikut ini adalah keterangan fungsi dari setiap pin dari IC PIC16F877:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan dari IC PIC16F877, mikrokontroler serbaguna yang saat ini penggunaannya semakin populer.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Definisi Dan Fungsi PLC (Programmable Logic Controller), Perangkat Yang Banyak Dipergunakan Dalam Dunia Elektronika Industri

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 20 Mei 2019 | Para praktisi yang berkecimpung di dunia elektronika industri, tentu mengenal PLC (Programmable Logic Controller), hal ini dikarena perangkat ini memang cukup populer, karena oleh para produsen pembuatnya, memang dirancang khusus untuk mampu mengendalikan berbagai peralatan industri.

Lingkungan industri yang kadangkala agak sedikit ekstrim, sudah diantisipasi oleh para produsen pembuat PLC, sehingga tercipta suatu peralatan kontrol yang tahan terdapat temperatur ruangan yang agak tinggi seperti 50 derajat Celcius misalnya, atau mendapatkan tegangan listrik yang ditunggangi noise /sinyal gangguan, atau harus bekerja pada lingkungan yang memiliki intensitas getaran sedikit lebih tinggi dari intensitas getaran normal.


Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai PLC. Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Rangkaian Dual 89C51, Dilengkapi 2 Serial I/O Dan 64 Paralel I/O – Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 19 Mei 2019 | Bagi para praktisi yang membutuhkan rangkain system control dengan jumlah I/O yang lebih banyak dibandingkan dengan I/O yang disediakan oleh rangkaian yang sudah dijelaskan pada posting sehari sebelumnya dapat memilih menggunakan rangkaian mikrokontroler yang dijelaskan pada posting kali ini.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan rangkaian mikrokontroler yang dibangun dengan menggunakan mikrokontroler tipe 89C51 yang memiliki 40 pin. Meski ukuran fisiknya memang lebih besar dibandingkan dengan tipe 89C2051, namun sesuai dengan jumlah pin yang dimilikinya, IC ini memiliki jumlah I/O yang lebih banyak.


Berikut ini rangkaian selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian dual 89C51, lengkap dengan PCB-nya. File PCB dapat di-download di:
http://evassmat.com/ZNDQ
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Rangkaian Dual 89C2051, Dilengkapi 2 Serial I/O Dan 26 Paralel I/O – Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 18 Mei 2019 | Bagi para praktisi yang membutuhkan rangkain system control berukuran kecil namun memiliki fasilitas I/O yang cukup banyak, dapat menggunakan rangkaian berikut ini sebagai salah satu opsinya.

Rangkaian yang akan dijelaskan berikut ini terdiri dari 2 buah IC mikrokontroler 20 pin tipe 89C2051, yang dilengkapi dengan IC MAX232, untuk menghasilkan I/O serial dalam level RS-232, agar rangkaian ini dapat berkomunikasi langsung dengan PC atau peralatan lain yang memiliki port serial RS-232.


Berikut ini rangkaian selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian dual 89C2051, lengkap dengan PCB-nya. PCB rangkaian ini dapat di-download di: http://evassmat.com/F29f
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

LED Yang Dikendalikan Lewat Data Serial – Part 2 (PC Dengan VBA)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 17 Mei 2019 | Melanjutkan penjelasan pada posting kemarin mengenai cara untuk mengendalikan LED yang dipasang pada rangkaian mikrokontroler, namun perintah untuk mengaktifkan ataupun menon-aktifkan LED tersebut dikirimkan dari PC (RS-232) kepada mikrokontroler lewat komunikasi serial.

Bila pada posting kemarin sudah dijelaskan mengenai penyusunan instruksi dalam bahasa Assembly untuk diprogramkan pada mikrokontroler, maka kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara penyusunan instruksi dalam VBA (Visual Basic Application), untuk aplikasi yang dibuat pada PC dengan menggunakan VB (Visual Basic).

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk membuat aplikasi pada PC untuk mengirimkan perintah mengaktifkan atau menon-aktifkan LED ke rangkaian mikrokontroler.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

LED Yang Dikendalikan Lewat Data Serial – Part 1 (Mikrokontroler)

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 16 Mei 2019 | Mengendalikan rangkaian berbasis microcontroller dari PC (komputer), merupakan pilihan populer saat ini bagi para praktisi elektronika di bidang automatic system control.

Data dari PC dapat dikirimkan secara paralel (lewat port LPT, yang biasanya digunakan untuk printer), atau dikirimkan secara serial (lewat port RS-232, yang dahulu sebelum port PS2 dan kemudian USB populer digunakan sebagai port I/O untuk mouse).

Dalam posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk memprogram mikrokontroler agar dapat menerima data dari PC lewat koneksi serial yang memang lebih populer dibandingkan pengiriman data lewat koneksi paralel, dimana data yang dikirimkan tersebut berisi perintah bagi mikrokontroler untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan LED.

Rangkaian yang dipergunakan adalah rangkaian trainer dengan output transistor PNP, dimana untuk praktek kali ini perlu dipasangkan LED (light emitting diode) yang rangkaiannya bisa dilihat pada gambar berikut:

Diagram rangkaian dan programnya adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian berikut program pada rangkaian mikrokontroler untuk menyalakan LED yang dikendalikan dari PC. Penjelasan akan dilanjutkan dengan cara untuk memprogram PC, yang akan dijelaskan pada posting selanjutnya.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Program TIMER Pada Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 15 Mei 2019 | Artikel pada posting kali ini masih berkaitan dengan artikel pada posting sehari sebelumnya, mengenai interupsi (baca: Mengenal Interupsi Pada Mikrokontroler (Atau Juga Pada System Control Lainnya)). Dimana telah dijelaskan pada artikel tersebut bahwa selain interupsi biasa, pada mikrokontroler keluarga MCS-51 juga terdapat interupsi TIMER.

Interupsi timer ini dapat diprogram, untuk berapa lama kemudian sub program interupsi untuk timer dijalankan, misalnya 100 mili detik kemudian, atau 25 detik kemudian, atau bisa berapapun waktu yang sudah diatur dalam program.
Interupsi timer harus diaktifkan dalam program apabila hendak digunakan.

Berikut ini instruksi assembly untuk mengaktifkan TIMER:

www.niguru.com

Demikianlah contoh instruksi assembly untuk mengaktifkan timer. Dalam contoh diatas dipilih Timer0 sebagai penerima interupsi timer. Bila terjadi interupsi maka kedipan LED menjadi lebih lambat dan hal tersebut hanya berlangsung selama 8x kedipan saja.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Interupsi Pada Mikrokontroler (Atau Juga Pada System Control Lainnya)

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 14 Mei 2019 | Program yang ditanamkan pada rangkaian system control sesungguhnya dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, bila dilihat dari cara pengambilan inputnya.

1. Input terjadwal
2. Input terpantau
3. Input tidak terjadwal dan tidak terpantau

Input yang terjadwal berarti akan datang dan tersedia secara reguler dan periodik, misalnya saja setiap jam, atau setiap menit atau setiap detik, atau bisa juga dalam satuan waktu yang lebih kecil seperti setiap beberapa mikro detik, atau juga bisa juga hanya sekali dalam sehari.

Aplikasi yang menangani input yang datang /masuk secara terjadwal juga akan melakukan pengambilan input secara terjadwal, dengan mengikuti jadwal datang /masuknya input kedalam system control.

Input yang terpantau ini adalah jenis input yang masuknya tidak terjadwal tapi aplikasi menangani dengan melakukan pekerjaan yang serupa dengan scanning terus menerus pada input tersebut. Contoh dari aplikasi dengan jenis input terpantau ini adalah seperti aplikasi latihan yang pernah diposting beberapa hari yang lalu, dimana input dari keypad dipantau terus menerus dan hasilnya ditampilkan ke display 7 segment (baca: Input Keypad Yang Hasilnya Ditampilkan Pada Seven Segment).

Salah satu jenis input lagi yang juga sering dipakai dalam system control adalah input yang tidak terjadwal dan tidak terpantau. Jenis input ini disebut juga dengan jenis input INTERUPSI (= interrupt).
Tanpa disadari oleh para user dalam keseharian menggunakan komputer juga berhadapan dengan peralatan yang menggunakan jenis input interupsi ini, misalnya KEYBOARD, MOUSE dan beberapa peralatan yang dikoneksikan pada port I/O dari komputer, seperti printer dan scanner misalnya.

Interupsi mendapatkan lokasi pin input tersendiri pada setiap system control termasuk pada sistem minimum mikrokontroler. Pada mikrokontroler 89C2051 dan 89CC51 misalnya, tersedia pin INT0 dan INT1, yang keduanya merupakan input bagi interupsi.

Tidak diperlukan pemantauan terjadwal atau terus menerus untuk input yang diberikan pada pin interupsi. Saat interupsi datang maka, mikrokontroler akan menjalankan sebuah sub program interupsi dulu sampai selesai, baru melanjutkan pekerjaan yang tadi ditinggalkan.

Meskipun pin interupsi tersedia, apabila tidak diperlukan boleh saja pin interupsi tidak dipergunakan. Itulah sebabnya pin interupsi pada mikrokontoler juga dapat digunakan sebagai common I/O (I/O biasa), pada 89C2051 dan 89C51, pin INT0 juga dapat difungsikan sebagai P3.2, dan pin INT1 dapat difungsikan sebagai P3.3.

Pada mikrokontroler keluarga MCS-51, terdapat lagi 2 pin interupsi yang dikhususkan untuk mengaktifkan fungsi TIMER yaitu pin interupsi T0 dan T1.
Berbeda dengan interupsi pada pin INT0 atau INT1 yang akan langsung mengaktifkan sub program untuk interupsi, pada interupsi T0 dan T1, sub program interupsi baru akan dijalankan setelah waktu tertentu (bisa diprogram berapa lama waktunya) sudah tercapai, misalnya saja setelah 5 detik sub program interupsi dijalankan.

Demikianlah penjelasan mengenai fungsi dari interupsi pada mikrokontroler yang juga berlaku sama pada system control lainnya.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Compiling (Kompilasi) File Teks Berisi Instruksi Program Menjadi File Hexa (.HEX), Untuk Diprogramkan Pada Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 13 Mei 2019 | Pada beberapa posting mengenai mikrokontroler (microcontroller), Niguru.com sudah memberikan penjelasan mengenai instruksi assembly untuk mengendalikan LED.

Agar mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan instruksi tersebut maka semua instruksi tersebut harus disimpan kedalam ROM didalam mikrokontroler.

Instruksi harus disimpan dalam bahasa mesin, dan berbentuk file berformat hexadesimal dengan extension .HEX. File inilah yang nantinya diberikan kepada EPROM Programmer.


Ada banyak aplikasi Assembler untuk keluarga MCS-51, salah satu yang cukup populer adalah Cross Assembler. Aplikasi ini juga yang dipergunakan oleh programmer kami di Niguru.com
Berikut ini langkah-langkah untuk menggunakan Cross Assembler:

  1. Tuliskan Instruksi program, dengan MS-Word atau Notepad, simpan dalam format teks (text file) dengan ekstension .A51 (misalnya JAM.A51, DADU.A51, dan lain-lain.). Sebaiknya gunakan Notepad karena lebih sederhana dan tidak terlalu banyak fitur sehingga lebih cocok untuk membuat file teks. 
  2. Buka MS DOS dengan menjalankan Command Prompt yang biasanya terdapat pada Windows Accessories, atau Windows System.
  3. Masuk ke direktori dimana aplikasi Cross Assembler berada. Perintah untuk masuk ke direktori, pada DOS adalah: CD [path lengkap dari direktori tujuan]
  4. Ketik ASEM [nama file tanpa extension .A51], misal: ASEM JAM
  5. Bila terdapat kesalahan, dapat dilihat pada file dengan extension .LST, misal: JAM.LST
  6. Hasil kompilasi ini akan menghasilkan file hexadesimal dengan extension .HEX

Note:

Beberapa EPROM Programmer membutuhkan file .BIN (binary) untuk memprogram mikrokontroler.
Gunakan fasilitas HEX2BIN untuk mengkonversi lagi dari file .HEX menjadi .BIN, perintahnya adalah:
HEX2BIN [nama file hexadesimal, tanpa extension], misal: HEX2BIN JAM

Download Cross Assembler di sini: http://evassmat.com/6kOt

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

6 Cara Untuk Menampilkan Data Recordset

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 12 Mei 2019 | Setelah beberapa hari yang lalu Niguru.com membahas cara untuk membuat koneksi ke database, maka kali ini Niguru.com akan membahas cara untuk menampilkan data pada recordset yang sudah terbentuk.

Visual Basic memang diciptakan dengan bebagai kemudahan, dan diantara kemudahan itu adalah disediakannya pilihan instruksi yang mirip dengan berbagai bahasa pemrograman lain.

Hal inilah tampaknya yang membuat tersedianya berbagai opsi untuk menampilkan data dari recordset yang sudah terbentuk.

Misalkan database dihubungkan dan akan ditampilkan pada text box dengan nama Text0, seperti pada pembahasan mengenai cara koneksi ke database pada posting beberapa hari yang lalu (baca: Membuat Koneksi Ke Database Via DAO.Database Dan ADO.Database Dengan 2 Baris Instruksi Saja)

Berikut ini penjelasan mengenai 6 cara untuk menampilkan data dari suatu field pada recordset:

Text0 = DBrs(0)
Text0 = DBrs(“NamaKaryawan”)
Text0 = DBrs!NamaKaryawan
Text0 = DBrs.Fields(0)
Text0 = DBrs.Fields(“NamaKaryawan”)
Text0 = DBrs.Fields!NamaKaryawan

Note:
Nilai (0) yang ada setelah variabel recordset adalah index field, dan dimulai dari 0 untuk field pertama, 1 untuk field kedua dan seterusnya. Jadi untuk menampilkan field ke 2 akan menjadi seperti ini: Text0 = DBrs(1) atau Text0 = DBrs.Fields(1)

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk menampilkan data dari suatu recordset yang sudah terbentuk.

Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Input Keypad Yang Hasilnya Ditampilkan Pada Seven Segment

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 11 Mei 2019 | Untuk memberikan input pada suatu electronic control system (sistem pengendali elektronik), keypad masih menjadi pilihan yang banyak digunakan pada mesin industri, terutama mesin industri yang pada panel inputnya tidak dilengkapi dengan keyboard.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat program untuk menerima input dari sebuah keypad. Dan untuk mengetahui apakah tombol yang ditekan sudah sesuai, hasil penekanan tombol akan ditampilkan pada display 7 segment.


Berikut ini susunan instruksinya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan cara memprogram mikrokontroler, agar dapat mengendalikan keypad dan seven segment. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Counter Dengan Tampilan 7 Segment Yang Dikendalikan Oleh Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 10 Mei 2019 | Meski saat ini sudah banyak jenis display yang memiliki teknologi yang lebih baru dibandingkan 7 segment, seperti LCD dan layar monitor ukuran mini, namun penggunaan 7 segment sebagai media untuk menampilkan data angka, masih belum bisa tergantikan sepenuhnya.

7 segment yang menyala saat bekerja, adalah media penampil ideal untuk peralatan yang harus menampilkan data di area yang memiliki intensitas cahaya yang rendah (redup atau bahkan gelap). Dan meskipun penggunaan daya listriknya tidak seirit LCD namun karena berbahan dasar LED, penggunaan daya listriknya juga relatif rendah.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk memprogram 7 segment agar dapat menampilkan data penghitungan maju (up counter). Rangkaian yang digunakan adalah rangkaian yang sudah pernah dibahas sebelumnya, berupa trainer kit yang didalamnya terdapat 6 buah 7 segment (baca: Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 2 – 7Segment Dan Keypad)

Berikut ini rangkaian dan instruksi pemrogramannya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai cara memprogram 7 segment agar dapat menampilkan data penghitungan maju. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Toggle Switch Dari Push Button Biasa, Untuk Mengendalikan Output Relay Yang Dikendalikan Oleh Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 9 Mei 2019 | Dengan menggunakan rangkaian trainer kit I/O monitoring, praktisi mikrokontroler dapat membuat sebuah I/O sistem, dimana sebuah push button (saklar tekan) biasa dapat difungsikan sebagai toggle switch, yaitu sebuah saklar yang pada kondisi awal terbuka, bila ditekan tertutup, dan bila ditekan kembali terbuka lagi, demikian seterusnya.

Pasangkan rangkaian trainer I/O monitoring pada port P1. Lengkapi output yang terpasang pada P1.1 dengan sebuah relay. Relay yang dipasang akan tertutup bila transistor menghantar /ON. Dan transistor akan ON apabila diberi input rendah /low (=0).

Jadi rangkaian ini nantinya akan menerima input dari push button yang terpasang pada P1.0 dan akan mengendalikan relay yang terhubung lewat transistor ke P1.1.
Berikut ini instruksinya:

www.niguru.com
www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk memprogram saklar agar dapat berfungsi sebagai toggle switch untuk mengendalikan relay. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Koneksi Ke Database Via DAO.Database Dan ADO.Database Dengan 2 Baris Instruksi Saja

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 8 Mei 2019 | Bila pada beberapa hari sebelumnya Niguru.com pernah memposting cara untuk membuat koneksi ke database tanpa menggunakan pemrograman, maka kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat koneksi ke database dengan menggunakan instruksi yang sangat singkat .. cukup dengan 2 baris instruksi saja.

Sengaja Niguru.com memberikan penjelasan cara membuat koneksi database ini untuk 2 jenis koneksi database yang paling populer, yaitu: DAO (Data Access Object) dan ADO (ActiveX Data Objects). DAO adalah fasilitas default dari VB dan MS Access, sedangkan ADO menjadi koneksi database yang paling populer karena dikenal dengan kecepatan dan fleksibilitasnya yang lebih baik.

Sebagai contoh disini digunakan file “DBkaryawan.MDB” sebagai database dan tabel “t_karyawan” sebagai recordset-nya.
Cara koneksi database dengan DAO.Database, ke tabel pada database internal (pada MS Access):

Dim DBrs As Recordset
Set DBrs = CurrentDb.OpenRecordset(“t_karyawan”)

Cara koneksi database dengan DAO.Database, ke tabel pada database eksternal (pada VB dan MS Access):

Dim DBrs As Recordset
Set DBrs = OpenDatabase(“DBkaryawan.MDB”).OpenRecordset(“t_karyawan”)

——————————————————————————————————————-
Cara koneksi database dengan ADO.Database, ke tabel pada database internal (pada MS Access):

Dim DBrs As New ADODB.Recordset
DBrs.Open “t_karyawan”, CurrentProject.Connection

Cara koneksi database dengan ADO.Database, ke tabel pada database eksternal (pada VB dan MS Access):

Dim DBrs As New ADODB.Recordset
DBrs.Open “t_karyawan”, “Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=DBkaryawan.mdb”

Cara koneksi database dengan ADO.Database, ke tabel pada database eksternal, untuk koneksi ke database MS Access versi 2007 atau versi yang lebih baru (pada VB dan MS Access):

Dim DBrs As New ADODB.Recordset
DBrs.Open “t_karyawan”, “Provider=Microsoft.ACE.OLEDB.12.0;Data Source=DBkaryawan.accdb”

——————————————————————————————————————-
Untuk menampilkan data dari recordset yang sudah terhubung tersebut ke text box tinggal ketikkan saja nama fieldnya dan tampilkan pada text box yang diinginkan, misal:

Text0 = DBrs.Fields(“NamaKaryawan”)

Cara ini berlaku sama untuk recordset dari DAO.Database maupun ADO.Database.

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk membuat koneksi database dengan instruksi yang sangat singkat. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Input Tombol Dan Output LED Pada Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 5 Mei 2019 | Melanjutkan topic yang sudah dibahas beberapa hari sebelumnya mengenai cara mengontrol I/O pada mikrokontroler dengan bahasa Assembly, kali ini Niguru.com menjelaskan cara untuk menampilkan input yang diambil dari tombol dan menampilkannya pada LED.

Rangkaian yang dipergunakan untuk keperluan ini adalah rangkaian trainer yang sudah dimuat pada website Niguru.com tanggal 6 Januari 2019 lalu (baca: Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 1 – Tombol Dan LED), tombol terpasang pada Port 3, yang dikondisikan sebagai input dan LED terpasang di Port 1, yang dikondisikan sebagai output.


Berikut ini instruksi assembly-nya:

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah instruksi assembly untuk mengambil input dari DIP Switch dan menampikannya pada LED.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Data Control /Data Connector Menyiapkan Lokasi Untuk Record Baru

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 6 Mei 2019 | Pembahasan pada posting kali ini merupakan lanjutan dari pembahasan mengenai cara mengkoneksikan database tanpa pemrograman yang sudah diposting beberapa hari yang lalu (baca: Trik Visual Basic Untuk Membuat Koneksi Ke Database Tanpa Pemrograman – Part 1).

Tanpa ada pengaturan khusus, data connector akan menyediakan 4 tombol navigasi (navigation button) yaitu:
1.Tombol first record, untuk mengarahkan text box menampilkan record pertama
2.Tombol previous record, untuk mengarahkan text box menampilkan record sebelumnya
3.Tombol next record, untuk mengarahkan text box menampilkan record berikutnya
4.Tombol last record, untuk mengarahkan text box menampilkan record terakhir

Bila user ingin menambah record baru, harus melakukannya dengan bantuan sebuah tombol dan juga pemrograman untuk menampilkan ruang penampungan untuk record baru.
Hal tersebut tidak perlu dilakukan, karena cukup dengan melakukan sedikit setting (pengaturan) pada data connector maka akan tersedia tombol untuk NEW RECORD.

Berikut ini langkah-langkahnya:

Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Buka form secara View Object, untuk melihat desainnya
  2. Klik data control /data connector
  3. Pada properties data connector pilih EOFAction=2-Add New
  4. Run /jalankan form

www.niguru.com

www.niguru.com

Untuk menambah record baru, user cukup meng-klik tombol last record (panah kanan dan garis tegak), lanjutkan dengan klik next record (panah kanan), posisi next /selanjutnya setelah last record adalah sebuah record baru yang masih kosong.

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk melakukan setting pada data connector. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Menampilkan LED Dengan Tampilan Bergeser Ke Kiri Dan Ke Kanan Secara Bergantian

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 5 Mei 2019 | Pada posting kali ini Niguru.com akan melanjutkan penggunaan rangkaian trainer I/O monitor yang memiliki 8 buah LED pada papan rangkaiannya (baca : Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 1 – Tombol Dan LED)

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk menyalakan LED membentuk tampilan cahaya yang bergerak bergeser dari kanan ke kiri dan kemudian bergerak ke arah sebaliknya, dari kiri ke kanan.


Berikut ini susunan instruksinya:

www.niguru.com

Demikianlah susunan instruksi untuk menampilkan nyala LED yang bergeser ke kiri dan juga bergeser ke arah kanan.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengkonversi Panjang Dan Lebar Form Dari Ukuran Dalam Pixel Menjadi Ukuran Dalam Centimeter

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 4 Mei 2019 | Salah satu fasilitas pada aplikasi pemrograman VB (Visual Basic), yang tidak tersedia pada aplikasi MS (Microsoft Access) adalah pengaturan ukuran form dalam satuan pixel.

Fasilitas ini menjadi sangat penting bagi seorang programmer yang ingin membuat form yang ukurannya berkorelasi dengan ukuran layar monitor.

Misalnya form dengan ukuran 1024 x 768 atau form dengan ukuran 800 x 600. Atau misalnya programmer ingin menampilkan form setengah ukuran layar monitor, misalnya: 512 x 768 (setengah dari lebar layar monitor ukuran 1024 x 768), maka pengaturan ukuran form dalam pixel akan sangat membantu.

MS Access hanya menyediakan fasilitas untuk mengatur ukuran form berdasarkan satuan ukuran, seperti inch atau cm (tergantung pada regional settings).

Untuk perbandingan cm dengan pixel adalah 1 : 37,8
Misalnya:
1024 px , berarti dalam cm adalah: 1024/37,8 = 27,1cm
768px , berarti dalam cm adalah: 768/37,8 = 20,3cm
Berarti 1024 x 768 dalam pixel, bila dikonversi dalam cm adalah: 27,1 x 20,3

Untuk perbandingan inch dengan pixel adalah 1 : 96
Dengan resolusi yang sama dengan contoh diatas, misal: 1024pxl x 768pxl
Dalam inch menjadi = 10,7 x 8

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Function (Sub Program Yang Mengembalikan Nilai) Untuk Memastikan Kandungan Kata Tertentu Pada Suatu File Teks (.TXT)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 3 Mei 2019 | Memastikan sebuah kata tertentu yang terkandung didalam sebuah file teks (bisa ber-extension .TXT, .CSV, .PAS, atau .BAS atau apapun yang berisi hanya teks saja) adalah hal yang mudah dilakukan bila menggunakan aplikasi Text Editor.

Cukup dengan menekan tombol [Ctrl + F] saja maka sebuah window dialog akan tampil, dan user tinggal mengetikkan kata yang ingin dicari. Tapi bagaimana bila pencarian tersebut lewat perintah VBA?

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara pembuatan function untuk memastikan sebuah kata ada dalam suatu file teks.

Berikut ini function-nya:

Function Word2Find(MyWord As String, MyFile As String) As Boolean
Dim WordTemp As String
Word2Find = False

Open MyFile For Input As #1
Do
 Input #1, WordTemp
 If WordTemp = MyWord Then Word2Find = True
Loop Until EOF(1)
Close #1
End Function

Contoh penggunaan:

Dim KataD As String
Dim NFile As String
Dim Hasil As Boolean

KataD = “resistor”
NFile = “C:\Documents\PanduanElektronika.txt”
Hasil = Word2Find(KataD, NFile)

Demikianlah function untuk memastikan sebuah kata tertentu ada dalam sebuah file teks.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ping Pong Antara Beberapa Aplikasi Pengolah Grafis, Untuk Menyederhanakan Pekerjaan

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 2 Mei 2019 | Dalam pekerjaan pengolahan grafis ada banyak pilihan aplikasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan gambar dengan berbagai efek, sesuai dengan kebutuhan dari user.

Kali ini ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk mengkolaborasikan 3 aplikasi pengolah grafis yang bisa dikatakan paling popular diantara para user. Aplikasi tersebut adalah Adobe PS (Photoshop), MS (Microsoft) Photo Editor, dan MS Power Point.

MS Photo Editor, memiliki kemudahan untuk pekerjaan:

  1. Menerima paste dari aplikasi lain
  2. Meng-copy selected area pada gambar
  3. Meng-crop selected area pada gambar
  4. Auto balance untuk warna, contrast dan brightness dalam satu klik
  5. Rotate gambar

Adobe PS, memiliki kemudahan untuk pekerjaan:
  1. Menerima paste dari aplikasi dengan layer gambar lebih dari 1
  2. Resize gambar
  3. Konversi dari flat ke transparent
  4. Meng-compress gambar untuk ukuran website
  5. Editing gambar multi layer

MS Power Point, memiliki kemudahan untuk pekerjaan:
  1. Membuat tulisan diantara gambar
  2. Membuat dan menyisipkan shape (bentuk) pada gambar
  3. Membuat gambar sederhana
  4. Melakukan grouping gambar /shape
  5. Meyisipkan gambar pada sebuah atau sekumpulan shape
  6. Konversi dari gambar menjadi halaman website

Contoh:

Untuk membuat gambar yang diambil dari suatu halaman web, dengan tulisan diatasnya atau disampingnya, maka langkah-langkahnya:

  1. Copy gambar dari halaman web
  2. Paste ke MS Photo Editor
  3. Copy sebagian area yang diperlukan saja
  4. Paste ke MS Power Point
  5. Tambahkan tulisan atau shape pada gambar
  6. Copy semua obyek gambar dengan menekan tombol [Ctrl + A]
  7. Buka halaman baru pada PS (Photoshop), dengan menekan tombol [Ctrl + N)
  8. Paste gambar pada canvas kosong yang terbuka di aplikasi PS
  9. Save for web, untuk menyimpan dengan ukuran yang sudah ter-compress

Meski harus berpindah-pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, namun pekerjaan seperti contoh diatas, bisa lebih cepat selesai dengan cara ping-pong seperti itu.

Gambar dari sumber seperti WA (Whatsapp) Web misalnya, tidak berhasil bila di-copy dari WA kemudian di-paste ke MS Photo Editor, gambar ini bisa di-paste ke Adobe PS, dari Adobe PS gambar ini bisa di-copy untuk di-olah di aplikasi lainnya.

Semoga penjelasan pada artikel kali ini dapat memberikan tambahan wawasan dan kemampuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktifitas .. Have a nice day 🙂
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)