Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 5 (Pengaplikasian AGV)

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 8 Okt 2019 | Posting kali ini melanjutkan posting sehari sebelumnya yang menjelaskan mengenai pengenalan AGV pada dunia industri.

Penggunaan AGV cepat menjadi populer karena dalam dunia industri proses pemindahan material dari satu lokasi ke lokasi lain adalah bagian yang tidak terpisahkan.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai bidang industri yang mengaplikasikan AGV untuk meningkatkan kemampuan produksi dan efisiensinya.

Manfaat dasar AGV:
Mengangkut bahan baku (raw material):

1. Digunakan untuk mengangkut bahan baku seperti kertas, besi, karet, kaca, dan lain sebagainya, yang akan diolah menjadi produk.

www.niguru.com

2. Memindahkan material dari mesin ke mesin, sebagai bagian dari proses produksi.

www.niguru.com

3. Untuk memindahkan palet, kotak material, rak, drum berisi material cair, dan berbagai wadah yang dipakai dalam proses produksi.

www.niguru.com

www.niguru.com

4. Penempatan produk hasil olahan ke ruang dan rak penyimpanan produk. AGV dapat diprogram selain untuk membawa produk juga menata barang secara otomatis kedalam rak-rak penyimpanan barang, secara benar dan berututan. Sehingga penataan barang rapi dan teratur.

www.niguru.com
www.niguru.com

5. Memindahkan container. Ini adalah tugas dari AGV ukuran besar, yang digunakan sebagai pengganti truk container, dan penempatannya biasanya di pelabuhan bongkar muat barang.

www.niguru.com

Berikut ini adalah industri yang dapat mengaplikasikan AGV sebagai bagian dari proses pengolahan material atau distribusi produk:

1. Industri Farmasi
2. Industri Pengolahan Bahan Kimia
3. Industri Manufaktur
4. Industri Otomotif
5. Industri Pengolahan Kertas
6. Industri Makanan Dan Minuman
7. Rumah Sakit
8. Pergudangan
9. Taman Hiburan

Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai AGV dan pemanfaatannya dalam dunia industri.
Semoga penjelasan mengenai AGV dalam beberapa posting yang sudah ditampilkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 4 (Components)

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 7 Okt 2019 | Posting kali ini melanjutkan posting sehari sebelumnya yang menjelaskan mengenai pengenalan AGV pada dunia industri.

Penggunaan AGV cepat menjadi populer karena dalam dunia industri proses pemindahan material dari satu lokasi ke lokasi lain adalah bagian yang tidak terpisahkan.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai komponen-komponen utama dari AGV.
Berikut ini adalah komponen-komponen yang dipasang pada AGV:

1. PLC Atau Control Unit: Merupakan jantung dari AGV, pilihan paling banyak adalah menggunakan PLC, namun juga ada yang menggunakan control unit model lain yang berbasis mikrokontroler, dan ada juga control unit yang menggunakan IPC (industrial PC).

www.niguru.com

www.niguru.com

2. Panel Board: Tempat dimana tombol pengendali, dan monitor ditempatkan pada AGV.

www.niguru.com

3. Motor Driver: Unit yang berfungsi untuk menggerakkan motor, berdasarkan sinyal yang diterima dari PLC.

www.niguru.com

4. Motor And Wheel: Unit yang merupakan pasangan roda penggerak dan motor yang menggerakkan roda. Motor berputar berdasarkan tegangan yang diperoleh dari motor driver.

www.niguru.com

Untuk menunjang kestabilan gerak dan untuk memastikan AGV menapak pada permukaan lintasan dengan baik, roda pendukung dan caster seringkali ditambahkan pada AGV.

5. Gearbox: Untuk mengurangi beban motor dan meningkatkan torsi, seringkali ditempatkan gearbox diantara motor penggerak dan roda. Bisa juga dikombinasikan dengan roda gigi dan rantai.

www.niguru.com

www.niguru.com

6. Sensor: Komponen yang digunakan sebagai perlengkapan pendukung agar AGV dapat bergerak pada jalur yang benar tanpa menabrak orang atau benda yang berdekatan atau menghalangi lintasan AGV.

www.niguru.com

Jenis-jenis sensor dan penggunaan sensor sudah dijelaskan dengan lebih detail pada posting sebelumnya.
(Baca: Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 3 (Sensor))

7. Battery: Merupakan sumber daya listrik bagi AGV. Biasanya dipilih jenis “dry battery” yang lebih awet dan lebih mudah perawatannya.

www.niguru.com

www.niguru.com

8. Frame, Chassis And Cover:  Disinilah seluruh komponen dari AGV ditempatkan.

www.niguru.com

Demikianlah sebagian penjelasan mengenai AGV, artikel pada posting ini bersambung pada posting berikutnya.

Semoga penjelasan pada posting ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 3 (Sensor)

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 6 Okt 2019 | Posting kali ini melanjutkan posting sehari sebelumnya yang menjelaskan mengenai pengenalan AGV pada dunia industri.

Penggunaan AGV cepat menjadi populer karena dalam dunia industri proses pemindahan material dari satu lokasi ke lokasi lain adalah bagian yang tidak terpisahkan.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai sensor-sensor yang dipasang pada AGV.


1. Magnetic Track Navigation Sensor: Digunakan pada AGV yang navigasi pergerakannya dipandu dengan magnetic track (jalur magnetik). Sensor ini dipasang agar AGV dapat mengenali keberadaan magnetic track, sehingga AGV dapat bergerak menyusuri magnetic track.

www.niguru.com

www.niguru.com

2. Obstacle Detection Sensor: Digunakan untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada pada jalur gerakan AGV. Tujuan dari pemasangan sensor ini agar AGV tidak menabrak obyek yang berada dihadapannya.

www.niguru.com

www.niguru.com

3. Safety Bumper: Ini sensor yang tergolong sederhana, terdiri dari material yang dipasangkan sebagai bemper dari AGV yang apabila menabrak suatu obyek akan menekan sebuah saklar (limit switch) yang akan menghentikan gerak AGV.

www.niguru.com

www.niguru.com

4. Laser Reflection Detector: Digunakan pada AGV tipe TRACKLESS ( = tipe yang tidak menggunakan magnetic track sebagai navigasinya). Sensor laser ini akan membaca pantulan dari reflektor yang dipasangkan dibeberapa lokasi pada rute yang akan dilalui AGV.

www.niguru.com

www.niguru.com

5. Industrial Vision: Dipergunakan juga pada AGV Trackless, sensor ini akan merekam setiap perjalanan yang akan dilaluinya dari lokasi awal hingga lokasi tujuan, atau lokasi dari satu point tujuan ke point tujuan berikutnya.

www.niguru.com

www.niguru.com

6. Natural Laser Distance Sensor: Ini adalah tipe navigasi yang juga trackless, dan tidak memerlukan reflektor, tidak pula memerlukan perekaman rute perjalanan. Sensor ini bekerja dengan mengukur jarak antara AGV dengan setiap obyek dihadapannya.

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah sebagian penjelasan mengenai AGV, artikel pada posting ini bersambung pada posting berikutnya.

Semoga penjelasan pada posting ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 2 (Gerak Dan Kemudi)

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 5 Okt 2019 | Posting kali ini melanjutkan posting sehari sebelumnya yang menjelaskan mengenai pengenalan AGV pada dunia industri.

Penggunaan AGV cepat menjadi populer karena dalam dunia industri proses pemindahan material dari satu lokasi ke lokasi lain adalah bagian yang tidak terpisahkan.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan bagaimana AGV mengatur pengemudian (steering) dan penggerak (driving). Ada 5 opsi steering dan driving yang dapat digunakan pada AGV:

1. One Wheel Drive And Steering: AGV yang paling sederhana, menggunakan sebuah roda yang berfungsi sebagai steering dan driving sekaligus.

www.niguru.com

www.niguru.com

Terdapat 2 buah motor yang terhubung ke sebuah roda, 1 motor sebagai drive (penggerak) dan 1 motor sebagi pengemudi (steering), untuk mengatur AGV berbelok.
AGV jenis ini dibuat untuk bergerak 1 arah saja (maju).

2. Two Differential Drives As Steering: Jenis yang saat tulisan ini dibuat paling banyak diaplikasikan adalah menggunakan 2 buah motor drive yang secara diferensial mengatur arah belok.

www.niguru.com

Untuk berbelok ke kiri, putaran roda kanan dibuat lebih cepat. Sebaliknya untuk berbelok ke kanan, putaran roda kiri dibuat lebih cepat.

Butuh 2 buah CASTERS yang dapat berputar, sebagai roda penyangga bantuan untuk membantu agar AGV dapat berbelok.

www.niguru.com

AGV jenis ini dibuat untuk dapat bergerak bergerak 2 arah (maju dan mundur).

3. One Drive And One Steering: AGV jenis ini memisahkan antara roda yang digunakan sebagai penggerak (drive), dan roda yang digunakan sebagai pengemudi (steering).

www.niguru.com

AGV jenis ini dibuat untuk bergerak 1 arah saja (maju).

4. Four Wheels As Drive And Steering: AGV jenis ini menggunakan 4 buah motor penggerak, yang secara diferensial dapat mengatur arah belok AGV.

www.niguru.com

AGV jenis ini dibuat untuk dapat bergerak bergerak 2 arah (maju dan mundur).

5. Four Mecanum Wheels: AGV ini adalah pengembangan dari AGV tipe ke (4) yang sudah dijelaskan diatas. Namun menggunakan mecanum wheels sebagai roda penggeraknya, sehingga AGV dapat bergerak bebas dan memungkinkan gerakan berputar sampai 360 derajat.

www.niguru.com

AGV tipe ini adalah tipe yang paling modern saat ini, dan tergolong omnidirection, yang artinya dapat bergerak kemanapun (maju, mundur, kanan, kiri, berputar)

Kemampuan omnidirectional ini bisa dimungkinkan karena penggunaan MECANUM WHEEL:

www.niguru.com

Demikianlah sebagian penjelasan mengenai AGV, artikel pada posting ini bersambung pada posting berikutnya.

Semoga penjelasan pada posting ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal AGV (Automated Guided Vehicle), Kendaraan Otomatik Pada Sektor Industri – Part 1 (Tipe)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 4 Okt 2019 | AGV (Automated Guided Vehicle) adalah kendaraan yang dipandu secara otomatis dengan teknologi komputer atau kendaraan yang dapat diprogram layaknya robot serba guna yang dipandu jalannya dengan jalur (track) magnetik yang ditempelkan di lantai

AGV yang lebih modern tidak lagi menggunakan jalur magnetik, namun menggunakan gelombang radio, kamera penglihatan, magnet, atau laser untuk menggantikan penggunaan jalur magnetik.

AGV sering digunakan dalam aplikasi modern untuk mengirimkan material industri di sekitar struktur mekanik misalnya, pabrik atau pusat distribusi barang atau gudang.


Seiring dengan makin tingginya kebutuhan akan otomasi pada operasi industri, pemanfaatan AGV ini makin meluas dari waktu ke waktu.

Jenis-jenis AGV:
1. Towing AGV /Tugger AGV: Diciptakan untuk menarik trailer.

www.niguru.com

2. Unit Load AGV: Diciptakan untuk mengangkut beban yang ditempatkan langsung diatas AGV tersebut.

www.niguru.com

3. AGV Pallet Truck /Fork Truck: Diciptakan sebagai pengganti forklift, untuk memindahkan pallet dari satu lokasi ke lokasi lain.

www.niguru.com

4. AGV Hybrid: Mirip seperti AGV Fork, tetapi memiliki 2 opsi pengoperasian, yaitu full otomatik atau dikendalikan oleh operator.

www.niguru.com

5. AGV Light Load: Diciptakan hanya untuk mengangkut beban dengan bobot ringan, biasanya maksimal hanya sampai 300 kilogram saja.

www.niguru.com

6. AGV Assembly Line: Diciptakan untuk mengantar material diantara urutan mesin perakitan industri.

www.niguru.com

Demikianlah sebagian penjelasan mengenai AGV, artikel pada posting ini bersambung pada posting berikutnya.

Semoga penjelasan pada posting ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Belajar Lebih Lanjut Input Analog, Kali Ini Satu Input Analog Untuk Mengendalikan Beberapa Output

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 2 Sep 2019 | Posting kali ini melanjutkan penjelasan pada posting sehari sebelumnya mengenai cara untuk menangani input analog pada rangkaian micro PLC.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan contoh dari suatu sistem dimana 1 input analog digunakan untuk mengendalikan 4 output sekaligus, dimana pemilihan output yang aktif ditentukan oleh level dari tegangan analog input.

Berikut ini rangkaian yang akan digunakan pada contoh kasus pada posting kali ini:

www.niguru.com

Cara kerja sistem berdasarkan rangkaian diatas adalah sebagai berikut:

  1. Saat tegangan masih dibawah 1V maka semua LED padam
  2. Saat tegangan 1 .. 3V LED1 nyala.
  3. Saat tegangan lebih besar dari 3V dan kurang atau sama dengan 4V maka LED2 nyala.
  4. Saat tegangan lebih besar dari 4V dan kurang dari 4,5V LED3 nyala.
  5. Saat tegangan lebih besar dari 4,5V LED4 nyala.

Tabel perbandingan tegangan input analog dengan tegangan pembanding /referensi digital dengan resolusi 1023 pada Micro PLC:

www.niguru.com

Berikut ini LD (ladder diagram) untuk sistem yang sesuai dengan syarat diatas:

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai cara menangani input analog untuk mengendalikan beberapa output sekaligus.

Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Counter Dengan Tampilan Seven Segment Pada Micro PLC – Part 2

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 8 Ags 2019 | Pada posting sehari sebelumnya, Niguru.com sudah menjelaskan langkah demi langkah cara menyusun LD (ladder diagram) untuk menyalakan seven segment yang dihubungkan ke Micro PLC, dan kemudian menampilkannya sebagai penghitung maju (up counter).

Bila pada posting sehari sebelumnya penjelasan lebih menekankan pada cara menyalakan seven segment, maka pada posting kali ini Niguru.com akan melanjutkan penjelasan tersebut, sehingga pembaca mendapatkan kejelasan korelasi antara rung generator pulsa, rung counter, dan rung berikutnya untuk menampilkan data ke display seven segment.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai koneksi rangkaian seven segment pada Micro PLC dan penjelasan mengenai LD (ladder diagram) dari rangkaian tersebut.

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Counter Dengan Tampilan Seven Segment Pada Micro PLC – Part 1

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 7 Ags 2019 | Salah satu komponen output yang sering dipergunakan pada rangkaian elektronika adalah display seven segment. Meskipun efisiensi penggunaan dayanya tidak sebaik LCD, namun jenis display ini lebih tampak jelas di kegelapan, sehingga cocok dipergunakan untuk berbagai peralatan yang butuh tampilan angka yang mencolok, baik dari jarak dekat maupun dari kejauhan.

Pada posting kali ini, Niguru.com akan menjelaskan langkah demi langkah untuk menyalakan seven segment dan membuatnya menyala membentuk hitungan maju (up counter), dengan menggunakan Micro PLC.


Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai koneksi rangkaian seven segment pada Micro PLC dan penjelasan mengenai LD (ladder diagram) dari rangkaian tersebut.

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Untuk Rangkaian Penampung Air Pada Aplikasi Industri

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 29 Jul 2019 | Dalam proses industri seringkali terdapat bagian dimana proses tersebut melibatkan penggunaan air ataupun larutan /cairan kimiawi yang digunakan sebagai pelengkap proses industri.

Untuk menampung air ataupun bahan baku cair tersebut dibutuhkan sebuah tangki berukuran besar yang dikendalikan pengisian dan pengambilan isinya secara elektronik menggunakan perangkat otomasi.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat LD (ladder diagram) dari rangkaian otomasi berbasis PLC yang digunakan untuk mengontrol penggunaan isi dari sebuah tangki.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai LD dari rangkaian pengontrol penggunaan isi dari sebuah tangki.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Count Down Pada Ladder

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 25 Jul 2019 | Pada 2 kali posting yang lalu Niguru.com sudah menjelaskan mengenai pemanfaatan Counter /Count UP, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara mengenai pemanfaatan Count Down.

Counter up ideal untuk digunakan pada rangkaian yang bekerja dengan kondisi dimana kondisi awal output (Y) adalah OFF (= tidak aktif), baru setelah input sekian kali, maka output akan ON. Jadi misalnya inputnya adalah tombol, maka untuk membuat ON outputnya tombol harus ditekan beberapa kali.


Count Down dipergunakan untuk mengendalikan output dengan cara yang berlawanan. Jadi kondisi awal output adalah ON (=aktif), baru setelah input sekian kali,  maka output akan OFF. Perhatikan misalnya heater /pemanas pada starter mesin diesel. Saat listrik masuk, akan serta merta heater ON /aktif dan memanaskan saluran injeksi bahan bakar mesin, dan setelah beberapa saat, heater akan OFF seterusnya sampai mesin dimatikan dan listrik diputuskan nanti.

Rangkaian elektronik untuk mensimulasikan Count Down adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Dengan syarat kerja I/O sebagai berikut: mula-mula Led di output Y1 akan langsung menyala begitu listrik masuk, dan bila tombol sudah ditekan selama 2x maka lampu akan padam dan pada penekanan yang ke 5 counter akan reset, lampu kembali menyala dan counter menghitung ulang dari awal lagi.

LD (ladder diagram) untuk rangkaian seperti diatas, dan dengan syarat kerja yang tadi juga sudah disebutkan diatas adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk counter digunakan Count Down:

www.niguru.com

Disini ditambahkan sebuah instruksi LES (= compare for less than), instruksi ini mirip seperti instruksi If .. Then pada bahasa pemrograman tingkat tinggi (VB, Delphi, C, dan lain sebagainya), dimana TRUE dihasilkan bila C1 nilainya kurang dari -4.

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan Count Down untuk mengendalikan output.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 2

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 23 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara pemanfaatan instruksi counter untuk mengendalikan output LED agar menyala setelah tombol ditekan beberapa kali.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara penggunaan instruksi COUNTER RESET, untuk melakukan reset secara otomatis setelah hitungan tertentu.

Berikut ini rangkaian elektroniknya:

www.niguru.com

Rangkaian dibuat agar bisa bekerja dengan kondisi sebagai berikut:
1. Output LED di Y1 nyala saat tombol sudah ditekan lebih dari 3x.
2. Pada penekanan tombol yang ke 4x Output LED di Y1 kembali padam, kemudian proses pada point (1) akan kembali berulang.       

Berikut ini LD (ladder diagram) untuk rangkaian tersebut:     

www.niguru.com

Satu buah instruksi GRT (= Compare if Greater Than) yang mirip dengan fungsi If .. Then pada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti VB, Delphi dan lain sebagainya, ditambahkan pada rung kedua sebagai trigger untuk me-reset counter C1.

www.niguru.com

Dalam hal ini nilai GRT di-setting > 3. Artinya bila nilai C1 (=counter C1) lebih besar dari 3 maka instruksi ini akan menghasilkan output = 1, yang akan mengaktifkan instruksi reset bagi counter C1.

www.niguru.com

 Setelah instruksi GRT ditempatkan instruksi Counter Reset, yang akan mengembalikan nilai counter C1 menjadi = 0, sehingga penghitungan dapat mulai dari awal lagi.

www.niguru.com

Dengan ditempatkannya instruksi Counter Reset, maka user tidak memerlukan lagi tombol untuk me-reset counter C1.

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan instruksi counter dan sekaligus counter reset, pada MicroPLC.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
           
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 1

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 22 Jul 2019 | Dalam suatu system control, penghitungan seringkali diperlukan untuk menentukan ketepatan posisi suatu mekanik. Biasanya dalam desain suatu mesin industri ditempatkan sebuah encoder untuk mengukur posisi dari suatu mekanik tertentu.

Bila pada permrograman bahasa Assembly, untuk melakukan penghitungan programmer harus melakukan increment (= penjumlahan 1 pada variabel), pada Ladder sudah tersedia instruksi counter.  Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara pemanfaatan instruksi counter pada LDMicro, dengan menggunakan 2 buah tombol sebagai input dan 1 buah LED sebagai output.

Berikut ini rangkaian elektronik dengan menggunakan MicroPLC sebagai unit pengendalinya:

www.niguru.com

Rangkaian dibuat agar bisa bekerja dengan kondisi sebagai berikut:
1. Output LED di Y1 nyala saat tombol sudah ditekan 3x atau lebih.
2. Tombol X2 bila ditekan akan me-RESET counter dan memadamkan.

Berikut ini LD (ladder diagram) untuk rangkaian tersebut:     

www.niguru.com

LD diatas menggunakan 2 macam instruksi counter yaitu:
1. Counter Up
2. Counter Reset

Counter up untuk melakukan penghitungan sesuai dengan penekanan tombol X1

www.niguru.com

Counter RESET digunakan untuk mengembalikan posisi counter kembali menghitung dari awal (=dari 0)

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan instruksi counter pada MicroPLC.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
           
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Tombol Kuis Adu Cepat, Dan Penjelasan Teknik Perancangannya Langkah Demi Langkah – Part 1

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 18 Jul 2019 | Sejak TV menjadi bagian dari gaya hidup, rasanya begitu banyak acara berupa kuis yang mewajibkan pesertanya (baik perorangan maupun team) untuk menekan tombol secepat mungkin setelah suatu pertanyaan dilontarkan (tentunya bila peserta tersebut mengetahui jawabannya).

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat rangkaian control menggunakan MicroPLC untuk membantu penyelenggara kuis dalam menentukan peserta mana yang mempunyai hak untuk menjawab, berdasarkan mana peserta yang lebih dahulu menekan tombol.


Rangkaian terdiri dari 4 buah tombol, 1 buah buzzer dan 3 buah LED, yang harus dikontrol dengan kondisi dan aturan kerja sebagai berikut:

  1. Setiap peserta mendapat sebuah tombol dan dihadapannya terdapat sebuah LED.
  2. Bila salah satu peserta lebih dahulu menekan tombol, maka tombol yang ada pada peserta lain tidak berfungsi.
  3. Saat tombol ditekan oleh peserta yang pertama menekan tombol buzzer akan berbunyi selama 2 detik.
  4. Setelah tombol ditekan oleh peserta yang pertama menekan tombol buzzer makan LED yang ada dihadapannya akan menyala.
  5. Sebuah tombol lagi digunakan untuk reset, mematikan lampu yang menyala dan mengembalikan fungsi dari semua tombol.

www.niguru.com
Rangkaian elektroniknya adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Langkah-langkah perancangan LD (ladder diagram) untuk rangkaian tombol kuis adu cepat, adalah sebagai berikut:
Pertama:
Buat rung untuk mengaktifkan /menyalakan LED di Y (output) berdasarkan penekanan tombol di X (input).

www.niguru.com

Rangkaian diatas akan membuat lampu Y1 nyala bila X1 ditekan, lampu Y2 nyala bila X2 ditekan, lampu Y3 nyala bila X3 ditekan.
Lampu HANYA MENYALA saat tombol sedang DITEKAN, saat tombol dilepaskan lampu kembali padam.
Agar tombol berfungsi latch (menahan kondisi 1) maka tempatkan kontak Y paralel pada setiap X (penjelasan selengkapnya mengenai latch bisa dibaca pada artikel pada URL: http://www.niguru.com/2019/07/pengenalan-ldmicro-membuat-saklar-push.html).

Sehingga LD (ladder diagram) akan menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Sekarang setiap tombol X ditekan maka lampu pada Y yang sesuai (dalam satu rung pada LD) akan tetap menyala, meski tombol sudah dilepas.

Untuk membuat bila tombol X1 sudah ditekan maka X2 dan X3 tidak berfungsi maka output Y1 ditempatkan serial pada rung  nomor 2 dan 3 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X2 dan X3 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk membuat bila tombol X2 sudah ditekan maka X1 dan X3 tidak berfungsi maka output Y ditempatkan serial pada rung  nomor 1 dan 3 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X1 dan X3 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk membuat bila tombol X3 sudah ditekan maka X1 dan X2 tidak berfungsi maka output Y3 ditempatkan serial pada rung  nomor 1 dan 2 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X1 dan X2 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Bila salah satu lampu sudah menyala (setelah tombol X ditekan) maka dengan menekan tombol RESET, lampu yang menyala dapat dipadamkan. Untuk membuat kondisi tersebut maka tempatkan tombol Reset (=X4) serial pada setiap rung dalam kondisi negated, berarti sebelum ditekan kondisi = tertutup.

Maka LD-nya adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Sampai disini maka berarti fungsi untuk seluruh tombol dan lampu selesai, pada posting berikutnya akan dibahas mengenai cara untuk membunyikan buzzer.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

Bersambung ..

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Memastikan INPUT Yang Masuk Ke Unit System Control Digital Adalah Juga Logika Digital

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 11 Jul 2019 | Pada Unit System Control Digital dalam bentuk apapun, berbasis apapun (IC digital discrette, IC Mikroprosesor, IC Mikrokontroler, atau PLC), harus menerima input dalam logika digital juga.

Bagaimana dengan Unit System Control Digital yang memiliki input analog? Sesungguhnya dibagian dalamnya terdapat blok konverter yang mengubah input analog menjadi digital (ADC = analog to digital converter).

Jadi pada dasarnya peralatan digital harus menerima input digital pula, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Demikian pula output yang dihasilkan oleh peralatan digital, pasti berupa output dalam level logika digital pula.

Dalam prakteknya ada peralatan /sensor /rangkaian elektronik tertentu yang outputnya tidak masuk kategori digital. Level tegangan outputnya tidak masuk dalam logika 1 atau logika 0.

Ada 2 macam kategori tegangan yang tidak masuk kategori digital:
1. High Z (high impedance). Output yang dihasilkan tidak mengeluarkan tegangan apapun, hanya menghasilkan kondisi impedansi tinggi. Kondisi ini mirip seperti kondisi sambungan yang mengambang /floating.
2. Out of Range. Output yang dihasilkan memiliki tegangan yang terlampau besar, terlampau kecil, atau berada diantara logika 0 /1 (=inhibit level).

Untuk mengatasi masalah HiZ (high impedance), adalah dengan menambahkan resistor pull up, yang dihubungkan ke kutub (+) dari power supply, bila diinginkan kondisi saat HiZ = logika 1.

Bila diinginkan saat kondisi HiZ level logika = 0, maka cara mengatasi masalahnya adalah dengan memasang resistor pull down, yang dihubungkan ke kutub (-).

Untuk mengatasi masalah “Out of Range”, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan:
1. Mengubah tegangan kerja /power supply dari peralatan yang bersangkutan.
2. Menggunakan relay /transistor /opto coupler /OpAmp sebagai interface, untuk menaikkan /menurunkan tegangan agar sesuai dengan level logika digital yang dibutuhkan.

Banyak masalah pada system pengolahan digital terjadi karena ada input yang masuk ke rangkaian pengolahan digital tidak masuk dalam level digital. Jadi perhatikan penjelasan diatas untuk memastikan rangkaian pengolahan data digital bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Membuat LED Berkedip Dengan Start Dan Stop Dikendalikan Tombol

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 10 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelum ini, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai cara untuk membuat sebuah LED berkedip secara otomatis begitu MicroPLC mendapatkan tegangan dari power supply, tanpa membutuhkan trigger dari tombol apapun.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED pada output tersebut baru akan berkedip (tetap diatur selama 1/2 detik sekali (setiap 500 ms))  setelah sebuah tombol pada input (X1) ditekan. Jadi LED tidak akan mulai berkedip sebelum tombol pada X1 yang merupakan start ditekan.

Kedipan akan berhenti setelah sebuah tombol input lainnya (X2) ditekan. Setelah penekanan tombol X2 LED akan padam.
Seperti pada penjelasan pada posting kemarin, ada 2 cara untuk membuat LED berkedip. Pada posting kali ini Niguru.com juga menjelaskan 2 cara yang berbeda untuk membuat LED tersebut berkedip.

Untuk uji coba LD ini anda dapat menggunakan rangkaian yang menggunakan 2 buah tombol pada input, dan hanya menggunakan sebuah LED pada outputnya, seperti berikut ini:

www.niguru.com

Berikut ini LD (ladder diagram) nya, dimana cara pertama, dengan mengubah parameter, yaitu dengan mengubah cycle time menjadi 500 ms:

www.niguru.com

Cara kedua, dengan menggunakan TIMER (cycle time tetap normal = 10 ms atau pada sistem lain yang bekerja dengan kecepatan lebih tinggi juga dipekenankan untuk cara ini):

www.niguru.com

Demikianlah LD (ladder diagram) untuk membuat LED berkedip dengan start dan stop dikendalikan lewat 2 buah tombol.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Membuat LED Berkedip

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 9 Jul 2019 | Pada beberapa posting sebelumnya, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED menyala.Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED pada output berkedip selama 1/2 detik sekali (setiap 500 ms)

Latihan yang tampaknya sederhana ini dapat sekaligus memberikan penjelasan mengenai cara pemanfaatan fasilitas pengaturan parameter IC mikrokontroler, dan juga memberikan penjelasan mengenai cara menggunakan instruksi timer pada Micro PLC.

Untuk uji coba LD ini anda dapat menggunakan rangkaian sederhana yang hanya menggunakan sebuah LED pada outputnya, seperti berikut ini:

www.niguru.com

Berikut ini LD (ladder diagram) nya:
Ladder yang paling sederhana hanya menggunakan sebuah rung yang didalamnya terdapat output yang dikembalikan lagi sebagai input yang di-NEGASI dibuat = NOT /inverting.
Sehingga bila digambarkan sebagai gerbang akan mirip seperti ini:

www.niguru.com

Dalam bentuk LD (ladder diagram) menjadi seperti ini:

www.niguru.com

Namun desain tersebut bila dijalankan akan membuat LED berkedip SUPER CEPAT, karena mengikuti kecepatan dari “cycle time” system.
Itulah sebabnya maka diatas disebutkan bahwa LD diatas hanyalah “seperti” gerbang inverter yang output dan inputnya dikoneksikan. Karena pada Micro PLC, cycle time dapat diatur agar kecepatannya disesuaikan dengan kedipan LED, yaitu 500 ms (setiap 1/2 detik sekali).

Klik menu > Settings > MCU Parameters:

www.niguru.com

Perhatikan bahwa cycle time awalnya adalah 10 ms:

www.niguru.com

Edit agar menjadi 500 ms, dan klik OK:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

CARA KEDUA:
Cara lain untuk membuat LED berkedip tanpa harus merubah cycle time dari system Micro PLC (system tetap bekerja dengan kecepatan kerja yang normal), adalah dengan menggunakan instruksi TIMER.
Berikut ini LD untuk rangkaian yang menggunakan timer (kecepatan kerja PLC tetap normal = 10 ms).

Caranya dengan menyisipkan timer ON dan timer OFF diantara kawat penghubung input dan output:

www.niguru.com

Demikianlah LD (ladder diagram) untuk membuat LED berkedip.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Menjalankan Compile Untuk Mengubah File Ke Format .HEX

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 7 Jul 2019 | Setelah LD (ladder diagram) dibuat, file tersebut harus melalui 1 proses lagi yaitu COMPILING, yang tujuannya untuk mengkonversi LD menjadi file yang nantinya akan di-upload ke Micro PLC, dalam format .HEX.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan langkah-langkah untuk compiling (meng-compile /mengkompilasi) LD yang dibuat dengan aplikasi LDMicro.


Berikut ini langkah-langkahnya:
Jalankan aplikasi LDMicro dan buka file yang akan di-compile:

www.niguru.com

Klik menu > Compile > Compile:

www.niguru.com

Beri nama untuk file hasil compile, lanjutkan dengan klik Save:

www.niguru.com

Klik OK:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk meng-compile LD (ladder diagram) yang sudah dibuat.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan LDMicro – Melakukan Simulasi Pada Diagram Ladder Yang Sudah Dibuat

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 6 Jul 2019 | Melanjutkan pembahasan mengenai pengenalan aplikasi pemrograman dengan menggunakan LD (ladder diagram), untuk memprogram micro PLC dengan menggunakan aplikasi LDMicro, dimana pada posting sehari sebelumnya dibahas mengenai aplikasi untuk membuat tombol berfungsi latch.

Pada LDMicro sebenarnya terdapat fasilitas untuk menguji apakah logika dari LD yang dibuat sudah benar. Fasilitas semacam ini merupakan suatu standar dari aplikasi pemrograman dengan menggunakan LD, dan aplikasi LD Micro juga memiliki fasilitas ini.


Sebagai bahan uji coba untuk melakukan simulasi dan melihat hasilnya, Niguru.com menggunakan aplikasi yang sama dengan yang sudah dibuat pada posting kemarin, yaitu tombol latch:

www.niguru.com

www.niguru.com

Klik menu > Simulate > Simulation Mode:

www.niguru.com

Klik lagi menu > Simulate > Start Real-Time Simulation:

www.niguru.com

Double-click X1 untuk mensimulasikan tombol ditekan, perhatikan bahwa logika pada X1 berubah dari =0- menjadi logika =1. Disaat yang bersamaan disitu juga terlihat bahwa output berubah logikanya, yang semula logika = 0, menjadi logika = 1:

www.niguru.com

Double-click kembali X1 untuk mensimulasikan tombol dilepas, logika X1 =0 kembali. Disitu akan terlihat bahwa logika pada Y1 tetap = 1:

www.niguru.com

Double-click X2 untuk mensimulasikan tombol ditekan, perhatikan bahwa logika pada X2 berubah dari =0- menjadi logika =1. Disaat yang bersamaan disitu juga terlihat bahwa output berubah logikanya, yang semula logika = 1, menjadi logika = 0:

www.niguru.com

Double-click kembali X21 untuk mensimulasikan tombol dilepas.
Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa bila tombol X1 ditekan maka output Y1 = 1, dan Y1 akan tetap = 1 meski tombol X1 sudah dilepas, berarti fungsi latch sudah benar.

Y1 baru akan kembali = 0 bila tombol X2 yang ditekan. Berarti setelah seluruh input sudah disimulasikan kerja dari aplikasi dapat diketahui.

Demikianlah cara untuk melakukan simulasi LD (ladder diagram) pada aplikasi LDMicro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan LDMicro – Membuat Saklar Push Button Latch (Menahan Output Tetap = 1)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 5 Jul 2019 | Pada posting bulan Mei lalu Niguru.com sudah menjelaskan mengenai aplikasi LDMicro yang dapat digunakan untuk memprogram Micro PLC yang dibangun dengan komponen inti mikrokontroler PIC16F877, dan sudah diberikan contoh program yang sangat sederhana, untuk menunjukkan cara kerja LDMicro.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat output tetap bertahan dalam logika 1 (=ON), setelah tombol dilepaskan (setelah sebelumnya ditekan). Dan untuk membuat output kembali ke logika 0 (=OFF) maka ditambahkan tombol kedua, yang apabila ditekan output akan OFF.


Berikut ini rangkaiannya:

www.niguru.com

Dan berikut ini penjelasan cara pembuatan LD (ladder diagram) pada aplikasi LDMicro:
Buka aplikasi LDMicro dan pilih mikrokontroler.

www.niguru.com

Insert Contacts sebagai input beri nama X1:

www.niguru.com

Insert Coil sebagai output dan beri nama Y1:

www.niguru.com

Letakkan cursor dibawah X1 untuk persiapan membentuk koneksi paralel:

www.niguru.com

Tambahkan Contacts lagi untuk menempatkan saklar output Y1, paralel dengan X1. Penempatan Y1 paralel dengan X1 ini yang membuat tombol X1 berfungsi latch (menahan input tetap = logika 1).

www.niguru.com

Tambahkan rung baru:

www.niguru.com

Tambahkan Contact lagi untuk menempatkan input bagi tombol X2:

www.niguru.com

Tambahkan Coil untuk menempatkan INTERNAL RELAY sebagai output:

www.niguru.com

Tempatkan cursor kembali ke rung pertama dibelakang Y1, untuk menempatkan contacts:

www.niguru.com

Tempatkan Contacts internal relay R1 dalam kondisi normally ON, simbol dibuat NEGATED, yang berarti apabila R1 ON maka kontaknya justru OFF (=terputus).

www.niguru.com

Double-click pada X1 untuk assigning (mengkoneksikan) X1 dengan pin RA0:

www.niguru.com

Double-click pada X2 untuk assigning (mengkoneksikan) X2 dengan pin RA1:

www.niguru.com

Double-click pada Y1 untuk assigning (mengkoneksikan) Y1 dengan pin RE0:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Selesai sudah pembuatan LD untuk membuat tombol yang dapat berfungsi latch.
Gunakan cara diatas sebagai sarana latihan. Karena ada langkah insert internal relay dan penambahan rung dalam latihan diatas.

Sesungguhnya LD yang lebih simpel untuk kebutuhan diatas bisa dibuat juga dengan cara seperti berikut ini:

www.niguru.com

Cara diatas hanya membutuhkan satu rung saja, praktis, namun kurang cocok sebagai sarana latihan dan belajar memahami cara kerja LDMicro.
Note:
Tombol normally off juga dapat berfungsi sebagai tombol normally on pada LD bila dibuat NEGATED pada simbolnya.

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk membuat tombol (push button) menjadi latch (menahan inputnya, seolah tombol masih ditekan).
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan Pemrograman LDMicro – Menyalakan LED Sesuai Penekanan Tombol Pada Sistem Micro PLC Mikrokontroler PIC168F877

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 25 Mei 2019 | Untuk mencoba kinerja sistem micro PLC yang dibangun dengan komponen inti mikrokontroler PIC168F877, sekaligus mencoba untuk mencoba membuat program dengan menggunakan ladder dengan bantuan aplikasi LD Micro, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk menyalakan LED yang dipasang pada output rangkaian micro PLC ini.

Untuk keperluan praktek diperlukan rangkaian mini PLC dan rangkaian PCB trainer “Tombol dan LED” (baca: Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 1 – Tombol Dan LED).


Contoh aplikasi ini sengaja dibuat sederhana sebagai perkenalan awal pada cara pemrograman dengan menggunakan aplikasi LD Micro.

www.niguru.com

Berikut ini cara menyusun diagram Ladder untuk menyalakan LED:
Jalankan aplikasi LDMicro:

www.niguru.com

Klik menu > Settings > Microcontroller > Microchip PIC16F877 40-PDIP (bila mikrokontroler yang digunakan berbeda maka pilih yang sesuai):

www.niguru.com

Klik menu > Instruction > Insert Contacts.

www.niguru.com

Double-click pada Xnew, pada window yang tampil edit Name = 1, klik OK.
Pengeditan ini akan mengubah nama Xnew menjadi X1 (notasi ‘X’ ditambahkan otomatis).

www.niguru.com

Letakkan cursor pada garis putus-putus setelah –]X1[– dan klik kembali menu > Instruction > Insert Coil

www.niguru.com

Double-click pada Ynew, dan pada window yang tampil edit Name = 1, klik OK
Pengeditan akan mengubah nama Ynew menjadi Y1.

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Double-click pada X1
Pada window I/O pin pilih RA0 (boleh pilih pin MCU yang lain). Klik OK.

www.niguru.com

Double-click pada Y1
Pada window I/O pin pilih RE0 (boleh pilih pin MCU yang lain). Klik OK.

www.niguru.com

Selesailah sudah pemrograman LDMicro sederhana yang hanya terdiri dari satu rung saja.

www.niguru.com

Bandingkan kemudahan pembuatan rung ini dengan pemrograman dengan assembler atau C language.

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk menyalakan LED pada micro PLC dengan aplikasi LD Micro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Penjelasan Mengenai Ladder Diagram (Diagram Tangga)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 24 Mei 2019 | Bila pada posting sehari sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara untuk men-download dan menjalankan aplikasi LDMicro yang dapat digunakan untuk memprogram rangkaian micro PLC dengan diagram Ladder.

Berbeda dengan program yang ditulis dengan bahasa Assembly, yang dituangkan pada text editor dalam bentuk teks. Diagram Ladder dituangkan dalam aplikasi LDMicro dalam simbol dan garis berurut kebawah yang mirip dengan anak tangga.


Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai diagram Ladder:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai  diagram Ladder.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Cara Untuk Men-Download Dan Menjalankan Aplikasi LD Micro Yang Dapat Digunakan Untuk Memprogram Rangkaian Micro PLC Dengan Menggunakan Ladder Diagram

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 23 Mei 2019 | Untuk melengkapi rangkaian Micro PLC yang dibangun dengan menggunakan komponen inti mikrokontroler tipe PIC16F877, tersedia pula software yang dapat menuliskan program dalam diagram ladder.

Diagram LADDER adalah cara memprogram yang populer digunakan untuk memprogram PLC. Meskipun PLC dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, namun diagram Ladder dianggap sebagai cara memprogram yang paling mudah.

Berikut ini cara untuk men-download aplikasi LD Micro:

Kunjungi URL: https://cq.cx/ladder.pl
Klik link pada tulisan ldmicro.exe yang berada dibawah tulisan: “You can download a build of my last stable release”.

www.niguru.com

LDMicro mempunyai ukuran file yang kecil, hanya 455KB, hanya butuh waktu satu detik untuk men-download.
Aplikasi ini dapat langsung dijalankan (running) tanpa install.

www.niguru.com
www.niguru.com

www.niguru.com

Demikian cara untuk men-download dan menjalankan aplikasi LD Micro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Sendiri PLC Berbasis IC Mikrokontroler PIC16F877 – Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 22 Mei 2019 | Melanjutkan pembahasan mengenai PLC yang merupakan topik pembahasan dari posting sehari sebelumnya. Kali ini Niguru.com akan menjelaskan kepada para pembaca sekalian mengenai rangkaian mikrokontroler yang dapat dibuat sedemikan rupa sehingga dapat bekerja seperti halnya sebuah PLC.

Untuk keperluan ini digunakan IC mikrokontroler tipe PIC16F877, yang banyak terdapat di pasaran. Selain mudah didapatkan IC ini juga dipasarkan dengan harga yang murah. IC ini memiliki 40 pin dan didalamnya tersedia 3 buah port 8 bit, mirip dengan IC mikrokontroler 89C51.

Berikut ini rangkaian selengkapnya, berikut dengan PCB:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian lengkap dari PLC yang dibangun dengan IC mikrokontroler.
PCB dapat di-download di: http://evassmat.com/ctP2
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Definisi Dan Fungsi PLC (Programmable Logic Controller), Perangkat Yang Banyak Dipergunakan Dalam Dunia Elektronika Industri

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 20 Mei 2019 | Para praktisi yang berkecimpung di dunia elektronika industri, tentu mengenal PLC (Programmable Logic Controller), hal ini dikarena perangkat ini memang cukup populer, karena oleh para produsen pembuatnya, memang dirancang khusus untuk mampu mengendalikan berbagai peralatan industri.

Lingkungan industri yang kadangkala agak sedikit ekstrim, sudah diantisipasi oleh para produsen pembuat PLC, sehingga tercipta suatu peralatan kontrol yang tahan terdapat temperatur ruangan yang agak tinggi seperti 50 derajat Celcius misalnya, atau mendapatkan tegangan listrik yang ditunggangi noise /sinyal gangguan, atau harus bekerja pada lingkungan yang memiliki intensitas getaran sedikit lebih tinggi dari intensitas getaran normal.


Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan selengkapnya mengenai PLC. Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Menghubungkan USB External Serial Port Pada Virtual Computer

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 31 Mar 2019 | Laptop maupun netbook generasi baru biasanya sudah tidak lagi dilengkapi dengan serial port (RS-232), yang pada komputer generasi lama biasanya digunakan untuk mengendalikan printer atau sebagai jalur input untuk mouse.

Namun bagi para praktisi rangkaian sistem pengendalian (control system) port serial sangat diperlukan sebagai interface antara komputer dengan peralatan kontrol atau sebagai media untuk melakukan upload program ke control device seperti mikrokontroler atau PLC.

Sebagai jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan akan serial port, user biasanya menggunakan USB to serial device. Setelah driver dari peralatan USB to serial di-install, maka saat peralatan tersebut terhubung ke USB komputer akan mengenali sebagai serial port, dengan nomor COM yang biasanya adalah 3 sebagai defaultnya.

Untuk virtual computer yang dibuat dengan menggunakan Oracle Virtual Box, USB tidak akan langsung muncul pada virtual computer. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memunculkan serial port pada virtual computer:

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk memunculkan serial port yang berasal dari external serial port device, pada virtual computer. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB – Part 1 – Tombol Dan LED

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 6 Jan 2018 | Untuk para pelajar dan praktisi elektronika yang sedang mendalami sistem kendali otomatis, baik menggunakan Mikroprosesor, atau Mikrokontroler, atau PC, ataupun PLC, tentu membutuhkan prangkat I/O sebagai indikator dan penguji rangkaian.

Dibandingkan mencoba dengan menggunakan software simulator, akan lebih meyakinkan bagi para pelajar maupun praktisi, apabila percobaan dan pengujian perangkat pengendali (Control System Unit) dilakukan langsung pada hardware.


Berikut ini adalah rangkaian untuk menampilkan logika dari rangkaian pengendali dan sekaligus pada terminal yang berbeda dapat juga dapat difungsikan sebagai perangkat untuk memberikan input:

www.niguru.com

www.niguru.com
www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian berikut PCB trainer untuk membantu proses belajar dan mengajar.
PCB untuk I/O PNP dapat di-download di: http://dapalan.com/8uRh

PCB untuk I/O NPN dapat di-download di: http://dapalan.com/98tB
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)