Inilah TAG Utama Pada HTML Yang Perlu Anda Ketahui Bila Ingin Membuat /Mengedit Halaman Web

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 1 Ags 2019 | Sekarang kita memasuki suatu era dimana internet sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, banyak kegiatan yang menjadi bertambah lancar dengan adanya internet, dan disisi sebaliknya banyak kegiatan individu, kelompok bahkan perkantoran yang menjadi terhambat bila koneksi internet terputus atau terganggu.

Nah .. kini saatnya anda juga perlu mengetahui bagaimana cara untuk melakukan editing atau bahkan cara untuk membangun sebuah halaman web. Sehingga bila suatu saat anda perlu untuk melakukan promosi suatu produk atau sekedar pengumuman dari suatu kegiatan, anda tahu bagaimana cara menuangkannya pada halaman web (web page).


Program penulisan web paling dasar yang digunakan secara umum adalah HTML, yang merupakan penyingkatan dari penulisan Hypertext Markup Language.
Hal pertama yang perlu anda pelajari tentang penulisan program dalam fotmat HTML adalah TAG. Setiap baris instruksi yang tertera pada halaman web yang ditulis dengan format HTML selalu diapit dengan TAG. Dengan format penulisan sebagai berikut:

konten yang ditampilkan

Jadi ada tag di pembukaan sebelum kontent dan tag di penutupan setelah konten dituliskan. Namun ada pula tag yang tidak mengapit konten. Berikut ini penjelasan mengenai tag pada program HTML:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai TAG pada penulisan program HTML.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Untuk Traffic Light Control (Lampu Pengatur Lalu Lintas)

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 31 Jul, 2019 | Dalam kesempatan kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai pemanfaatan Circular Counter, yaitu counter yang dapat melakukan auto-reset setelah penghitungan maksimal tercapai, dimana nilai penghitungan maksimal dapat diatur oleh programmer.

Dan secara bersamaan Niguru.com juga akan menjelaskan mengenai penggunaan instruksi LES, EQU dan GRT, yang fungsinya mirip seperti If .. Then pada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti VB, Delphi, dan lain sebagainya.

Untuk menjelaskan beberapa instruksi tersebut, Niguru.com menggunakan rangkaian traffic light control (lampu pengatur lalu lintas).
Berikut ini penjelasannya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai ladder diagram untuk rangkaian lampu pengatur lalu lintas.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Rangkaian Intercom Sederhana Untuk Komunikasi Kantor Atau Rumah

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 30 Jul 2019 | Pada lingkungan kantor ataupun rumah, seringkali diperlukan sebuah sarana komunikasi antara penghuni di salah satu ruang dengan penghuni yang berada di ruangan lainnya. Atau sekedar menghubungkan antara orang yang berada di luar ruangan, didepan pintu /pagar dari kantor /rumah dengan orang yang berada di dalamnya.

Peralatan elektronik yang dapat menghubungkan komunikasi antar lokasi dalam sebuah kantor atau rumah ini adalah intercom. Peralatan sederhana yang masih menggunakan kabel sebagai media penghubung ini masih banyak dipakai di kantor /rumah.

Pada posting kali ini Niguru.com akan memberikan rangkaian intercom sederhana, namun bekerja dengan cukup baik.

Berikut ini rangkaiannya:

www.niguru.com

Demikianlah rangkaian intercom sederhana untuk kantor /rumah.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Untuk Rangkaian Penampung Air Pada Aplikasi Industri

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 29 Jul 2019 | Dalam proses industri seringkali terdapat bagian dimana proses tersebut melibatkan penggunaan air ataupun larutan /cairan kimiawi yang digunakan sebagai pelengkap proses industri.

Untuk menampung air ataupun bahan baku cair tersebut dibutuhkan sebuah tangki berukuran besar yang dikendalikan pengisian dan pengambilan isinya secara elektronik menggunakan perangkat otomasi.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat LD (ladder diagram) dari rangkaian otomasi berbasis PLC yang digunakan untuk mengontrol penggunaan isi dari sebuah tangki.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai LD dari rangkaian pengontrol penggunaan isi dari sebuah tangki.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Driver Handheld Barcode Scanner Datalogic Gryphon GD4100 Series

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 29 Jul 2019 | Saat ini penggunaan barcode sabagai sarana pencatat produk sudah semakin banyak digunakan. Awalnya pemanfaatan barcode ini hanya di lingkungan industri dan area pergudangan, sebagai sarana untuk menghitung hasil produksi atau total stok barang, sekarang sudah banyak juga dipakai di lingkungan pertokoan dan perkantoran juga.

Hal ini didukung dengan ketersediaan hardware untuk membaca barcode, yaitu barcode scanner yang kian hari semakin terjangkau harganya. Salah satu barcode scanner yang cukup banyak dipakai adalah Gryphon GD4100 Series, yang merupakan produk dari Datalogic.
Produk ini dipasarkan tanpa disertai dengan driver, sehingga pembeli harus mencari dan men-download sendiri driver untuk perangkat ini.


Dalam kesempatan kali ini Niguru.com membantu pembaca yang kebetulan memiliki scanner dengan merk dan tipe ini. Driver yang ditujukan untuk Gryphon GD4100 Series ini dapat digunakan juga untuk scanner tipe GD4130 (kadang dituliskan hanya dengan D4130 saja), GD4110.

Berikut ini URL untuk men-download driver: http://tonancos.com/nQZ

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk mendapatkan driver Gryphon GD4100 Series.
Semoga penyediaan driver ini dapat membantu pembaca yang kebetulan sedang membutuhkannya.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Ladder Diagram Untuk Membuat Tombol Berfungsi Sebagai Toggle Switch

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 28 Jul 2019 | Ada beberapa peralatan tertentu yang tidak dilengkapi dengan tombol terpisah untuk fasilitas yang berlawanan, seperti fasilitas ON dengan fasilitas OFF, atau pada rangkaian mekanik putaran searah jarum jam (CW), dengan putaran berlawanan arah jarum jam (CCW), dan lain sebagainya.

Dalam kondisi tertentu, 2 fungsi yang berlawanan tersebut dapat diwakili oleh sebuat tombol yang berfungsi TOGGLE. Dimana penekanan dengan jumlah ganjil akan membuat saklar = ON dan penekanan dengan jumlah genap akan membuat saklar = OFF.


Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai LD dari toggle switch.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Beginilah Cara Untuk Membuat Aplikasi Sales (Penjualan) Dengan Menggunakan Microsoft Access Dengan Mudah (Tanpa Coding)

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 27 Jul 2019 | Pada sehari sebelumnya Niguru.com sudah menjelaskan langkah-langkah untuk membuat form Return of Goods /Retur Barang, dengan menggunakan aplikasi MS (Microsoft) Access. Aplikasi tersebut dapat dibuat tanpa perlu menggunakan coding (kode VBA), sehingga dapat dibuat oleh praktisi atau programmer yang baru mulai mempelajari MS Access.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat aplikasi Penjualan /Sales, yang melanjutkan tabel yang dibuat pada aplikasi Pembelian dan juga aplikasi Retur Barang yang sudah pernah dibuat sebelumnya.

Berikut ini langkah-langkahnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk membuat form Penjualan, tanpa memerlukan coding.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Aplikasi Return Of Goods (Retur Barang) Dengan Menggunakan Microsoft Access

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 26 Jul 2019 | Pada beberapa waktu sebelumnya Niguru.com sudah menjelaskan langkah-langkah untuk membuat form Pembelian /Purchase, dengan menggunakan aplikasi MS (Microsoft) Access. Aplikasi tersebut dapat dibuat tanpa perlu menggunakan coding (kode VBA), sehingga dapat dibuat oleh praktisi atau programmer yang baru mulai mempelajari MS Access.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat aplikasi Retur Barang /Return Of Goods, yang melanjutkan tabel yang dibuat pada aplikasi Pembelian yang sudah pernah dibuat sebelumnya.

Berikut ini langkah-langkahnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk membuat form Retur Barang, tanpa memerlukan coding.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Count Down Pada Ladder

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 25 Jul 2019 | Pada 2 kali posting yang lalu Niguru.com sudah menjelaskan mengenai pemanfaatan Counter /Count UP, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara mengenai pemanfaatan Count Down.

Counter up ideal untuk digunakan pada rangkaian yang bekerja dengan kondisi dimana kondisi awal output (Y) adalah OFF (= tidak aktif), baru setelah input sekian kali, maka output akan ON. Jadi misalnya inputnya adalah tombol, maka untuk membuat ON outputnya tombol harus ditekan beberapa kali.


Count Down dipergunakan untuk mengendalikan output dengan cara yang berlawanan. Jadi kondisi awal output adalah ON (=aktif), baru setelah input sekian kali,  maka output akan OFF. Perhatikan misalnya heater /pemanas pada starter mesin diesel. Saat listrik masuk, akan serta merta heater ON /aktif dan memanaskan saluran injeksi bahan bakar mesin, dan setelah beberapa saat, heater akan OFF seterusnya sampai mesin dimatikan dan listrik diputuskan nanti.

Rangkaian elektronik untuk mensimulasikan Count Down adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Dengan syarat kerja I/O sebagai berikut: mula-mula Led di output Y1 akan langsung menyala begitu listrik masuk, dan bila tombol sudah ditekan selama 2x maka lampu akan padam dan pada penekanan yang ke 5 counter akan reset, lampu kembali menyala dan counter menghitung ulang dari awal lagi.

LD (ladder diagram) untuk rangkaian seperti diatas, dan dengan syarat kerja yang tadi juga sudah disebutkan diatas adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk counter digunakan Count Down:

www.niguru.com

Disini ditambahkan sebuah instruksi LES (= compare for less than), instruksi ini mirip seperti instruksi If .. Then pada bahasa pemrograman tingkat tinggi (VB, Delphi, C, dan lain sebagainya), dimana TRUE dihasilkan bila C1 nilainya kurang dari -4.

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan Count Down untuk mengendalikan output.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Apakah Yang Dimaksud Dengan Bounching Effect Pada Saklar Dan Tombol (Push Button), Dan Solusi Untuk Mengatasinya

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 24 Jul 2019 | Praktisi baru di bidang elektronika mungkin belum mengetahui bahwa kontak pada pada sebuah tombol bisa mengalami “bounching effect” sebelum kontak-kontaknya terkoneksi secara sempurna.

Bounching effect adalah kondisi dimana kontak-kontak tombol saat ditekan akan berbenturan secara fisik, dan mengalami buka tutup beberapa kali sebelum benar-benar berhenti bergetar dan terkoneksi secara sempurna.

Efek ini tidak mempengaruhi kinerja peralatan kontrol yang terhubung dengan tombol tersebut selama koneksi tombol tersebut tidak dihitung.

Untuk tombol yang terhubung dengan counter, bounching effect bisa membuat counter menghitung lebih dari sekali padahal tombol hanya ditekan sekali.

www.niguru.com

Pada PLC masalah bounching bisa diatasi dengan mudah, hanya dengan menempatkan timer penunda ON satu rung dengan tombol inputnya. Timer ini berfungsi sebagai Anti-Bounching atau Debounching bagi tombol input.
Waktu timer diatur sebesar 50ms, sehingga saat timer belum benar-benar terkoneksi sempurna, counter belum mendapatkan input.

Maka untuk 2 LD (ladder diagram) pada 2 posting sebelumnya, selayaknya juga diberikan debounching, sehingga LD untuk counter dengan 2 tombol (baca: Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 1) menjadi:

www.niguru.com

Dan LD untuk counter dengan 1 tombol (baca: Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 2) menjadi:

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatasi “bounching effect”.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 2

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 23 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara pemanfaatan instruksi counter untuk mengendalikan output LED agar menyala setelah tombol ditekan beberapa kali.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara penggunaan instruksi COUNTER RESET, untuk melakukan reset secara otomatis setelah hitungan tertentu.

Berikut ini rangkaian elektroniknya:

www.niguru.com

Rangkaian dibuat agar bisa bekerja dengan kondisi sebagai berikut:
1. Output LED di Y1 nyala saat tombol sudah ditekan lebih dari 3x.
2. Pada penekanan tombol yang ke 4x Output LED di Y1 kembali padam, kemudian proses pada point (1) akan kembali berulang.       

Berikut ini LD (ladder diagram) untuk rangkaian tersebut:     

www.niguru.com

Satu buah instruksi GRT (= Compare if Greater Than) yang mirip dengan fungsi If .. Then pada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti VB, Delphi dan lain sebagainya, ditambahkan pada rung kedua sebagai trigger untuk me-reset counter C1.

www.niguru.com

Dalam hal ini nilai GRT di-setting > 3. Artinya bila nilai C1 (=counter C1) lebih besar dari 3 maka instruksi ini akan menghasilkan output = 1, yang akan mengaktifkan instruksi reset bagi counter C1.

www.niguru.com

 Setelah instruksi GRT ditempatkan instruksi Counter Reset, yang akan mengembalikan nilai counter C1 menjadi = 0, sehingga penghitungan dapat mulai dari awal lagi.

www.niguru.com

Dengan ditempatkannya instruksi Counter Reset, maka user tidak memerlukan lagi tombol untuk me-reset counter C1.

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan instruksi counter dan sekaligus counter reset, pada MicroPLC.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
           
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengendalikan Output Dengan Fasilitas Counter Pada Ladder – Part 1

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 22 Jul 2019 | Dalam suatu system control, penghitungan seringkali diperlukan untuk menentukan ketepatan posisi suatu mekanik. Biasanya dalam desain suatu mesin industri ditempatkan sebuah encoder untuk mengukur posisi dari suatu mekanik tertentu.

Bila pada permrograman bahasa Assembly, untuk melakukan penghitungan programmer harus melakukan increment (= penjumlahan 1 pada variabel), pada Ladder sudah tersedia instruksi counter.  Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara pemanfaatan instruksi counter pada LDMicro, dengan menggunakan 2 buah tombol sebagai input dan 1 buah LED sebagai output.

Berikut ini rangkaian elektronik dengan menggunakan MicroPLC sebagai unit pengendalinya:

www.niguru.com

Rangkaian dibuat agar bisa bekerja dengan kondisi sebagai berikut:
1. Output LED di Y1 nyala saat tombol sudah ditekan 3x atau lebih.
2. Tombol X2 bila ditekan akan me-RESET counter dan memadamkan.

Berikut ini LD (ladder diagram) untuk rangkaian tersebut:     

www.niguru.com

LD diatas menggunakan 2 macam instruksi counter yaitu:
1. Counter Up
2. Counter Reset

Counter up untuk melakukan penghitungan sesuai dengan penekanan tombol X1

www.niguru.com

Counter RESET digunakan untuk mengembalikan posisi counter kembali menghitung dari awal (=dari 0)

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai pemanfaatan instruksi counter pada MicroPLC.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂
           
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Beginilah Cara Download Menggunakan Aplikasi Orbit Downloader

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 21 Jul 2019 | Siapapun yang pernah men-download file dari suatu sumber via internet pasti merasakan betapa kesalnya bila ditengah proses download (saat download masih berlangsung) tiba-tiba proses download terputus, entah karena koneksi internet yang terputus, atau server dari sumber sedang bermasalah, yang berakibat anda harus mengulang kembali dari awal proses download.

Men-download file yang berukuran besar selain memakan waktu yang lebih lama, juga terdapat resiko terputusnya proses download. Untuk itu sebaiknya gunakan aplikasi yang memang diciptakan untuk menangani proses download, sehingga apabila proses download terputus, proses tidak perlu diulang dari awal.

Ada banyak aplikasi yang dibuat untuk menangani proses download file, salah satunya yang diperkenalkan oleh Niguru.com pada posting kali ini adalah ORBIT DOWNLOADER. Niguru.com merasa perlu mengulas aplikasi ini, karena selain manfaatnya yang bagus, juga sekaligus mengingatkan, bahwa versi baru dari aplikasi ini mengandung aplikasi jenis Bot-net, yang mengakibatkan serangan dalam bentuk DDoS! Maka berhati-hatilah.

Note:
Bot-net adalah aplikasi semacam virus yang memperberat kinerja komputer. DDoS (=Distributed Denial of Service) adalah serangan di mana pelaku menggunakan lebih dari satu alamat IP unik, bahkan bisa sampai ada ribuan alamat IP unik yang secara bersama-sama mengakses sebuah server, sehingga server kehabisan bandwidth dan tidak dapat diakses.

Niguru.com memberikan solusi bagi para pembaca sekalian untuk menggunakan Orbit Downloader yang aman, yaitu menggunakan Orbit Downloader versi 2.7.1.
Sebagai catatan versi yang sudah diuji oleh berbagai vendor antivirus terbukti mengandung DDoS adalah versi 4.
Sedangkan versi 2.7.1 ini telah diuji oleh Niguru.com dengan 4 macam antivirus (ESET, PCMAV, AVG dan Kaspersky) pada beberapa PC yang berbeda, dan terbukti bersih, jadi gunakan saja versi 2.7.1 ini 🙂

www.niguru.com

Aplikasi ini dapat di-download di: http://aclabink.com/3vhm

Download-lah file untuk setup pada link diatas, dan install pada PC anda, setelah install berhasil, akan ada icon kecil pada pojok kanan dari menu bar, klik-kanan pada icon > Show /Hide Main Window:

www.niguru.com

Bila anda sedang melakukan download pada browser, misalnya saja Google Chrome, maka buka halaman download dan klik-kanan pada link yang sedang di-download untuk meng-copy link address-nya:

www.niguru.com

Klik New > Paste download link address > OK
Maka proses download akan berlangsung. Seandainya koneksi terputus download akan berlanjut pada bagian dimana file terputus, tidak perlu mengulang dari awal.

www.niguru.com

Setelah download selesai, akan muncul sebuah window mungil di kanan bawah yang memberitahukan bahwa proses download telah selesai (= download completed).

Demikianlah langkah-langkah untuk men-download sampai cara penggunaan aplikasi Orbit Downloader.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Beginilah Caranya Mengatur Default Setting Pada Scanner, Sehingga Hasil Scan Sesuai Dengan Kebutuhan Anda

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 20 Jul 2019 | Bila anda membeli scanner, apapun jenis dan mereknya, setelah anda meng-install driver dari scanner tersebut, maka otomatis scanner akan di-setting oleh software driver tersebut pada setting yang disebut sebagai “factory default” (sesuai dengan standar yang ditentukan oleh produsen).

Default setting ini bisa jadi standarnya tidak sesuai dengan kebutuhan anda, bisa terlalu tinggi, bisa terlalu rendah. Setting terlalu tinggi memang menghasilkan hasil scanning dengan resolusi tinggi, namun ukuran file juga besar, biasanya untuk resolusi 300dpi saja ukuran file sudah diatas 1MB bahkan kadang sudah diatas 2MB.

Setting terlalu rendah dari kebutuhan akan menghasilkan gambar dengan resolusi yang tidak sesuai dengan harapan anda, kurang halus dan kurang detail.
Untuk itulah anda harus bisa mengatur sendiri default setting pada scanner anda.

Beruntunglah user Windows 8 dan 10 sudah bisa memanfaatkan fasilitas pengaturan profile pada scanner setting-nya. Pengaturan profile ini akan mempermudah user dalam mengatur default setting.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Tekan [WindowsButton + X] > klik: Control Panel

www.niguru.com

Klik Devices and Printers:

www.niguru.com

Pada icon scanner klik-kanan > klik Scan profiles:

www.niguru.com

Pilih dengan meng-klik profile yang akan diatur ulang setting-nya, lanjutkan dengan klik Edit:

www.niguru.com

Dalam contoh disini Niguru.com mengatur agar resolusi tidak terlalu tinggi, cukup 150dpi saja, dengan tujuan agar ukuran file tidak terlampau besar (biasanya hasilnya < 500KB)
Atur juga brightness dan contrast yang diinginkan agar tampilan gambar hasil scan bisa sesuai dengan kebutuhan.
Note:
Kadangkala perlu beberapa kali uji coba scanning untuk menentukan nilai yang tepat untuk pengaturan brightness dan contrast.

www.niguru.com

Hasilnya profile akan menampilkan nilai resolusi, dan tipe file, sesuai dengan pengaturan seperti yang disebutkan diatas tadi:

www.niguru.com

Windows menyediakan aplikasi untuk melakukan scanning, yang bisa digunakan pada scanner yang sudah di-install pada OS. Aplikasi tersebut berada pada group Windows Accesories, dengan nama: Windows Fax and Scan:

www.niguru.com

Klik tombol yang mirip icon dengan nama New Scan, untuk melakukan scanning:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Demikianlah cara untuk mengatur default setting pada scanner, dengan cara mengatur parameter yang ada pada PROFILE dari scanner yang bersangkutan.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Tombol Kuis Adu Cepat, Dan Penjelasan Teknik Perancangannya Langkah Demi Langkah – Part 2

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 19 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya Niguru.com sudah menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam membuat ladder diagram untuk system control yang mengendalikan tombol peserta kuis.

Posting kali ini merupakan lanjutan dari posting kemarin. Bila sebelumnya sudah dibuat LD (ladder diagram) untuk tombol dan LED, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membunyikan buzzer.

Seperti yang sudah disebutkan pada posting sebelumnya bahwa buzzer akan berbunyi selama 2 detik setelah tombol peserta (yang pertama kali menekan tombol) ditekan.

www.niguru.com

Untuk mendesainnya mulai dulu dengan memparalel Y1, Y2, Y3 untuk membunyikan buzzer yang terkoneksi dengan Y4.

www.niguru.com

Bila rangkaian seperti diatas berarti buzzer akan bunyi selama salah satu diantara Y1, Y2 atau Y3 masih ON. Padahal diharapkan Y4 hanya aktif selama 2 detik saja, tidak peduli berapa lama Y1, Y2, atau Y3 ON.

Untuk itu maka harus dipasang instruksi filter OSR (one shot rising), yang hanya meneruskan trigger saat terjadi perubahan dari 0 ke 1 (dari kondisi terbuka ke kondisi tertutup).
LD untuk kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Setelah penambahan filter rising up, Y4 tidak akan sempat membunyikan buzzer karena interval 1 sangat singkat.
Untuk memperlama bunyi buzzer maka harus dipasang instruksi TOF (timer DELAY TURN OFF) yang waktunya diatur 2 detik, untuk menunda waktu OFF 2 detik ke depan.
LD setelah penambahan timer tersebut, menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Sekarang setelah suatu tombol ditekan oleh salah satu peserta, maka LED menyala.
Output yang sama dengan output menyalakan LED itulah yang men-trigger buzzer.

Karena LD untuk membunyikan buzzer sudah benar, maka tinggal tambahkan saja LD untuk mengatur tombol yang sudah dijelaskan pada posting kemarin.

www.niguru.com

Dengan pengaturan koneksi pin sebagai berikut:

www.niguru.com

Dengan penambahan LD pengatur tombol tersebut lengkaplah sudah seluruh LD untuk mengatur tombol kuis.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Tombol Kuis Adu Cepat, Dan Penjelasan Teknik Perancangannya Langkah Demi Langkah – Part 1

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 18 Jul 2019 | Sejak TV menjadi bagian dari gaya hidup, rasanya begitu banyak acara berupa kuis yang mewajibkan pesertanya (baik perorangan maupun team) untuk menekan tombol secepat mungkin setelah suatu pertanyaan dilontarkan (tentunya bila peserta tersebut mengetahui jawabannya).

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat rangkaian control menggunakan MicroPLC untuk membantu penyelenggara kuis dalam menentukan peserta mana yang mempunyai hak untuk menjawab, berdasarkan mana peserta yang lebih dahulu menekan tombol.


Rangkaian terdiri dari 4 buah tombol, 1 buah buzzer dan 3 buah LED, yang harus dikontrol dengan kondisi dan aturan kerja sebagai berikut:

  1. Setiap peserta mendapat sebuah tombol dan dihadapannya terdapat sebuah LED.
  2. Bila salah satu peserta lebih dahulu menekan tombol, maka tombol yang ada pada peserta lain tidak berfungsi.
  3. Saat tombol ditekan oleh peserta yang pertama menekan tombol buzzer akan berbunyi selama 2 detik.
  4. Setelah tombol ditekan oleh peserta yang pertama menekan tombol buzzer makan LED yang ada dihadapannya akan menyala.
  5. Sebuah tombol lagi digunakan untuk reset, mematikan lampu yang menyala dan mengembalikan fungsi dari semua tombol.

www.niguru.com
Rangkaian elektroniknya adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Langkah-langkah perancangan LD (ladder diagram) untuk rangkaian tombol kuis adu cepat, adalah sebagai berikut:
Pertama:
Buat rung untuk mengaktifkan /menyalakan LED di Y (output) berdasarkan penekanan tombol di X (input).

www.niguru.com

Rangkaian diatas akan membuat lampu Y1 nyala bila X1 ditekan, lampu Y2 nyala bila X2 ditekan, lampu Y3 nyala bila X3 ditekan.
Lampu HANYA MENYALA saat tombol sedang DITEKAN, saat tombol dilepaskan lampu kembali padam.
Agar tombol berfungsi latch (menahan kondisi 1) maka tempatkan kontak Y paralel pada setiap X (penjelasan selengkapnya mengenai latch bisa dibaca pada artikel pada URL: http://www.niguru.com/2019/07/pengenalan-ldmicro-membuat-saklar-push.html).

Sehingga LD (ladder diagram) akan menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Sekarang setiap tombol X ditekan maka lampu pada Y yang sesuai (dalam satu rung pada LD) akan tetap menyala, meski tombol sudah dilepas.

Untuk membuat bila tombol X1 sudah ditekan maka X2 dan X3 tidak berfungsi maka output Y1 ditempatkan serial pada rung  nomor 2 dan 3 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X2 dan X3 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk membuat bila tombol X2 sudah ditekan maka X1 dan X3 tidak berfungsi maka output Y ditempatkan serial pada rung  nomor 1 dan 3 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X1 dan X3 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Untuk membuat bila tombol X3 sudah ditekan maka X1 dan X2 tidak berfungsi maka output Y3 ditempatkan serial pada rung  nomor 1 dan 2 dalam posisi negated (= dimana saat LED masih padam justrukontak Y dalam kondisi tertutup) dimana tombol X1 dan X2 berada, sehingga LD-nya menjadi sebagai berikut:

www.niguru.com

Bila salah satu lampu sudah menyala (setelah tombol X ditekan) maka dengan menekan tombol RESET, lampu yang menyala dapat dipadamkan. Untuk membuat kondisi tersebut maka tempatkan tombol Reset (=X4) serial pada setiap rung dalam kondisi negated, berarti sebelum ditekan kondisi = tertutup.

Maka LD-nya adalah sebagai berikut:

www.niguru.com

Sampai disini maka berarti fungsi untuk seluruh tombol dan lampu selesai, pada posting berikutnya akan dibahas mengenai cara untuk membunyikan buzzer.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

Bersambung ..

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Konversi File Dari MDB Menjadi ACCDB, Atau Konversi File Microsoft Access 2003 Menjadi Microsoft Access 2007 Atau Versi Berikutnya Yang Lebih Baru

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 17 Jul 2019 | Untuk kecepatan pekerjaan dan kemudahan dalam melakukan desain aplikasi, saat ini Niguru.com masih menggunakan MS Access 2003. Kesederhanaan tampilan dan kemudahan akses ke seluruh menu merupakan alasan penggunaan MS Access 2003. Namun cara yang sama yang sudah dijelaskan pada setiap posting dengan tema pembuatan aplikasi MS Access dapat diterapkan pada MS Access versi 2007 (atau versi yang lebih baru).

Bila anda termasuk user yang juga melakukan desain aplikasi dengan menggunakan MS Access versi 2003, dan hendak mendistribusikan file aplikasi buatan anda kepada user yang menggunakan versi MS Access yang lebih baru, sebaiknya anda konversi terlebih dahulu file berformat .MDB tersebut menjadi file berformat .ACCDB, untuk memastikan file tersebut sudah 100% kompatibel dan dapat bekerja dengan kecepatan yang lebih baik.

Berikut ini langkah-langkah untuk mengkonversi file .MDB menjadi file .ACCDB:

Buka file .MDB pada MS Access 2007 (atau versi MS Access yang lebih baru):

www.niguru.com
Pilih file .MDB yang akan dikonversi:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Klik menu > Save As > Access 2007 Database:

www.niguru.com

Klik Save (file name dapat anda ganti bila ingin menggunakan nama yang berbeda):

www.niguru.com

Klik OK

www.niguru.com

Hasilnya, sebuah file baru dengan format .ACCDB terbentuk:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk mengkonversi file .MDB menjadi file .ACCDB.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Konversi File Menjadi MDE Atau ACCDE Untuk Didistribusikan

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 17 Jul 2019 | Pada saat aplikasi yang dibuat dengan MS (Microsoft) Access hendak didistribusikan, sebaiknya terlebih dahulu dikonversi menjadi file .MDE (untuk versi MS Access 2003), atau menjadi file .ACCDE (untuk versi MS Access 2007 atau versi lain yang lebih baru).

Mengapa?
File yang sudah dalam format .MDE atau .ACCDE tidak dapat lagi diedit desainnya. User tidak dapat melakukan perubahan pada tabel, form, report, juga tidak dapat mengakses halaman VBE (Visual Basic Editor) dimana script VBA dituliskan. Sehingga dipastikan aplikasi berfungsi sesuai dengan desain yang telah dibuat oleh programmer.

Pada posting kali ini Niguru.com, selain menjelaskan cara mengkonversi file menjadi .MDE atau .ACCDE, juga akan menjelaskan mengenai cara untuk mengatur STARTUP, agar komponen aplikasi MS Access yang tidak diperlukan saat menjalankan aplikasi tidak ditampilkan (komponen aplikasi MS Access hanya diperlukan saat user melakukan desain /pembuatan aplikasi).

Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut ini:
Untuk file dalam format .MDB yang akan dikonversi ke .MDE, buka file .MDB tersebut, klik menu > Tools > Startup:

www.niguru.com

Isi kolom Application Title dengan “PURCHASE” (boleh menggunakan title /judul lain), Display Form /Page dengan f_purchase:

www.niguru.com

Hapus seluruh contrengan yang ada pada checkbox pada window tersebut, dan klik OK:

www.niguru.com

Klik menu > Tools > Database Utilities > Make MDE File:

www.niguru.com

Klik Save:

www.niguru.com

Hasilnya, aplikasi tampil tanpa ada toolbar apapun, dan title /judul aplikasi tampil pada frame bagian atas window:

www.niguru.com

Untuk file dalam format .ACCDB yang akan dikonversi ke .ACCDE, buka file .ACCDB tersebut, klik menu > Access Options:
Note:
Untuk file yang masih dalam format .MDB harus dikonversi dulu menjadi file dalam format .ACCDB, konversi dari file .MDB ke .ACCDB bisa diliihat penjelasannya di URL: http://www.niguru.com/2019/07/konversi-file-dari-mdb-menjadi-accdb.html

www.niguru.com

Klik side tab Current Database.
Isi kolom Application Title dengan “ PURCHASE” ” (boleh menggunakan title /judul lain), Display Form dengan f_purchase:

www.niguru.com

Hilangkan seluru contreng pada area yang diblok merah pada gambar berikut ini dan sisakan hanya Compact on Close saja:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Klik OK.
Klik menu > tab Database Tools > Make ACCDE:

www.niguru.com

Klik Save:

www.niguru.com

Buka file ACCDE tersebut dan klik pada panah kebawah berukuran kecil yang ada di samping menu > contreng: Minimize the Ribbon:

www.niguru.com

Hasilnya, aplikasi tampil tanpa ada toolbar apapun, dan title /judul aplikasi tampil pada frame bagian atas window:

www.niguru.com

Demikianlah cara untuk mengkonversi file MS Access dari .MDB /.ACCDB menjadi .MDE /.ACCDE.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuang Kolom Yang Tidak Diperlukan Dan Menambahkan Tampilan Harga Total Pada Form

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 16 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai cara membuat form pembelian /purchase. Dimana form purchase terdiri dari MASTER (form utama) dan CHILD (subform).

Pada subform terdapat sebuah field penghubung yang sengaja dibuat sama dengan field unik (dipilih Primary Key seperti tabel lain pada umumnya, primary key memang selalu unik) yang ada di form /master. Pada form pembelian yang sudah dijelaskan kemarin, field penghubung tersebut adalah IDPurchase.


IDPurchase ini dapat dibuang /dihilangkan /dihapus dari subform tanpa mengurang fungsinya sebagai penghubung antara form (master form) dan subform (child form).
Dan sebagai pelengkap tampilan, pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk menambahkan tampilan harga total pada form.

Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan perubahan pada form pembelian:
Kondisi awal:

www.niguru.com

Buka subform dalam mode design, hapus IDPurchase yang ada pada subform:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Tambahkan sebuah textbox, beri nama SubTotal (boleh menggunakan nama lain), dan atur agar Control Source, pada tab Data = [Qty] * [Price], yang berarti nilai yang ditampilkan adalah hasil perkalian jumlah barang dengan harga barang:

www.niguru.com

Tarik canvas dibawah Form Footer, tempatkan sebuah textbox dan beri nama SumSubTotal (boleh menggunakan nama lain), dan dan atur agar Control Source, pada tab Data = Sum([Qty] * [Price]), yang artinya nilai yang ada pada textbox tersebut akan merupakan penjumlahan total dari seluruh SubTotal yang ada pada setiap baris record:

www.niguru.com

Tutup dan save subform tersebut. Buka kembali form f_purchase dalam mode design, tambahkan sebuah textbox, buang labelnya, sisakan hanya textbox-nya saja, dan beri nama SumSubTotal (boleh menggunakan nama lain), dan dan atur agar Control Source, pada tab Data =[t_product subform].[Form]![SumSubTotal], yang artinya nilai yang ada pada textbox tersebut akan merupakan nilai  yang sama dengan nilai SumSubTotal yang ada pada subform:

www.niguru.com

Hasil setelah data diisi dengan nilai SumSubTotal dari subform:

www.niguru.com

Atur agar back color dari SumSubTotal = transparent, dan atur agar ukuran font = 24, Bold:

www.niguru.com

Tutup form tersebut dan lihat hasilnya, form tersebut sekarang sudah memiliki kolom SubTotal pada subform-nya dan memiliki tampilan SumSubTotal pada form utamanya:

www.niguru.com

Contoh form yang sudah diisi dengan record yang berbeda jenis produknya:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk membuang kolom IDPurchase yang tidak perlu tampil pada subform, dan juga cara untuk menambahkan harga total pada form.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Membuat Aplikasi Pembelian Barang (Purchase)

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 15 Jul 2019 | Salah satu aktivitas yang dijalankan pada perusahaan adalah aktivitas pembelanjaan atau pembelian barang. Perusahaan yang sudah menggunakan komputer namun belum memiliki aplikasi yang dikhususkan untuk mencatat transaksi pembelian boleh mencoba aplikasi pembelian yang akan dibahas pada posting kali ini.

Mencatat transaksi menggunakan aplikasi database tentu akan lebih nyaman dibandingkan mencatat dengan menggunakan aplikasi spreadsheet seperti MS (Microsoft) Excel. Database yang ada dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapa user sekaligus (= multi user) sehingga dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.

 Berikut ini langkah-langkah untuk membuat aplikasi pembelian barang (purchase):

Membuat tabel:
Untuk menampung data barang harus dibuat data tabel, buat tabel dengan nama t_product (boleh menggunakan nama lain), dengan field sebagai berikut: IDPro, PartNumber, PName, Unit, Goods, Service, Qty, Price, Desc, dan IDPurchase.

www.niguru.com

Buat tabel juga untuk digunakan sebagai master dari form pembelian, dengan field sebagai berikut: IDPurchase, PDate, dan Supplier:

www.niguru.com

Membuat Form:
Sebagai user interface buat form dengan langkah-langkah sebagai berikut, klik side tab Objects > Forms > Create form in Design View
Form properties > Tab: Data > Record Source = t_purchase

www.niguru.com

Pada field list t_purchase, drag semua field agar terpindahkan ke form canvas

www.niguru.com

Atur tata letak text box, beri label untuk judul /form-title, kemudian save (simpan) dengan nama: f_purchase (boleh menggunakan nama lainnya).

www.niguru.com

Pada form properties > Format, atur agar Scroll Bars = Neither, Record Selectors = No, Dividing Lines = No, dan Auto Center = Yes:

www.niguru.com

Klik menu > Tools > Relationship.
Tambahkan tabel t_product dan t_purchase, buat join dengan mengkoneksikan field IDPurchase yang ada pada kedua tabel. Atur agar join type adalah = Include ALL records from t_purchase ..
Klik OK:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Buka kembali form f_purchase dalam design mode.
Pada side tab Objects > Tables, drag tabel t_product ke canvas form f_purchase:

www.niguru.com

Klik Finish:

www.niguru.com

Hapus label dari sub-form dan atur tata letaknya agar terlihat rapi diatas canvas form utama (main-form):

www.niguru.com

Double-click bagian pojok kiri atas dari sub-form untuk menampilkan sub-form properties.
Atur agar Scroll Bars = Neither, Record Selectors = No, Navigation Buttons = No, Dividing Lines = No, dan Auto Center = Yes:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk membuat aplikasi pembelian (Purchase).
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Object Properties Pada Delphi

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 14 Jul 2019 | Saat bekerja pada mode GUI (Graphical User Interface), seorang programmer akan senantiasa berhadapan dengan form. Didalam form selalu terdapat berbagai komponen yang diletakkan diatas canvas form untuk berbagai fungsi, misalnya Edit, Label, Button, Combo Box, List Box dan lain sebagainya.

Dalam pengoperasiannya, setiap komponen yang diletakkan pada form dilengkapi dengan object properties, untuk mencegah terjadinya kesalahan akibat pengisian nilai pada komponen yang tidak sesuai dengan tipe dari komponen tersebut.

Misalnya: untuk mengisi komponen edit dengan nama ‘WebName’ dengan nilai ‘niguru’, maka pengisiannya adalah:

WebName.text : = ‘niguru’

www.niguru.com
Gambar1. Design
www.niguru.com
Gambar2. Script

www.niguru.com
Gambar 3. Hasil

 Jadi .text tersebut adalah object properties dari kolom field, untuk memastikan data yang tersimpan pada Edit adalah text /string.

Berikut ini beberapa object properties yang kerap dipergunakan pada Delphi:

  1. Caption: digunakan untuk mengisikan suatu nilai berupa text (=teks) pada komponen Label.
  2. Color: digunakan untuk mengisikan nilai warna.
  3. Font: digunakan untuk mengisikan nilai berupa font yang sudah ditentukan.
  4. Enabled: digunakan untuk menentukan komponen bisa dipergunakan (=enabled) atau tidak bisa dipergunakan (=disabled), nilai yang diisikan adalah TRUE untuk enabled dan FALSE untuk disabled.
  5. Height: untuk menentukan tinggi dari suatu komponen.
  6. Left: untuk menentukan posisi dari batas kiri dari suatu komponen.
  7. Top: untuk menentukan posisi dari batas atas dari suatu komponen.
  8. Picture: digunakan untuk mengisikan nilai gambar yang akan ditampilkan pada suatu komponen.
  9. Text: digunakan untuk mengisikan suatu nilai berupa text (=teks) pada komponen Edit.
  10. Visible: untuk menentukan suatu komponen terlihat atu tersembunyi saat aplikasi dijalankan /running. nilai yang diisikan adalah TRUE untuk tampil (= Visible) dan FALSE untuk tersembunyi (= not-visible /hidden). 
  11. Width: digunakan untuk menentukan lebar dari suatu komponen.

Demikianlah penjelasan mengenai object properties yang dipakai pada aplikasi pemrograman Boland Delphi. Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Inilah Trik Untuk Menempatkan Template Website Pada Blogger /Blogspot

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 13 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya Niguru.com menjelaskan mengenai langkah-langkah untuk mendapatkan template website yang indah dari website penyedia template gratis, ColorLib.

Pada posting kali ini, Niguru.com akan menjelaskan cara untuk menempatkan template website indah tersebut pada blogger /blogspot. Perlu trik khusus untuk menempatkan template website ke halaman blogger, karena template berformat .HTML bukanlah merupakan template default pada blogger.


Berikut ini langkah-langkahnya:
Klik menu > Theme > Revert to classic themes:

www.niguru.com

Agar tampilan benar-benar sesuai dengan template HTML yang anda miliki maka, pasifkan NavBar:

www.niguru.com

Buka halaman HTML yang akan di-copy kan kontennya dengan aplikasi Notepad. Caranya dengan klik kanan pada file HTML > Open with > Notepad :

www.niguru.com

Pilih semua teks pada Notepad dengan menekan Ctrl + A (=Select all), dan kemudian copy semua teks tersebut:

www.niguru.com

Hapus semua file pada halaman Edit Theme HTML pada Blogger dan ganti dengan semua teks dari Notepad dengan Ctrl + V (=Paste), kemudian klik tombol Save theme:

www.niguru.com

Upload semua gambar-gambar dan tempatkan pada posisinya sesuai dengan contoh pada template, dan hasilnya:

www.niguru.com

Contoh uji coba template Gillion pada blogger:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk menempatkan template website dalam format HTML pada halaman blogger.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Download Website Template Yang Cantik Di ColorLib

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 12 Jul 2019 | Bila anda memiliki website tentu anda menginginkan website anda memiliki tampilah yang cantik, sehingga berpotensi menarik lebih banyak pengunjung untuk datang. Namun untuk memiliki website cantik tentu diperlukan kemampuan desain yang cukup baik dalam menyusun komponen website.

Ada solusi yang dapat anda ambil untuk mengatasi masalah desain ini, yaitu dengan menggunakan template indah yang sudah tinggal anda modifikasi setiap komponennya, karena tema, referensi gambar dan pilihan font sudah tersedia pada template tersebut.

Salah satu website yang menyediakan template indah siap pakai yang tersedia secara gratis adalah ColorLib. Kunjungi website ColorLib pada alamat: https://colorlib.com/wp/templates/
Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan template-nya:

Bila anda kunjungi alamat seperti yang disebutkan diatas akan anda dapatkan halaman depan /home dari Colorlib. Pilih template yang anda sukai (misal: Daren), dan klik tombol read more:

www.niguru.com

Klik Download:

www.niguru.com

Akan tampil halaman berikut ini:

www.niguru.com

Karena anda men-download template tersebut secara gratis, sebagai imbalannya mereka menempatkan link pada bagian footer (sisi bawah website), yang tidak boleh dihilangkan. Menghapus link tersebut berarti penggunanya sudah menggunakan template tersebut secara ilegal.

File website yang anda download masih dalam format .ZIP (terkompresi), maka lakukan dekompresi untuk mengurai isi file tersebut.
Gunakan aplikasi pengolah website seperti MS (Microsoft) Frontpage atau Dreamweaver misalnya untuk mengedit konten website.

Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Memastikan INPUT Yang Masuk Ke Unit System Control Digital Adalah Juga Logika Digital

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 11 Jul 2019 | Pada Unit System Control Digital dalam bentuk apapun, berbasis apapun (IC digital discrette, IC Mikroprosesor, IC Mikrokontroler, atau PLC), harus menerima input dalam logika digital juga.

Bagaimana dengan Unit System Control Digital yang memiliki input analog? Sesungguhnya dibagian dalamnya terdapat blok konverter yang mengubah input analog menjadi digital (ADC = analog to digital converter).

Jadi pada dasarnya peralatan digital harus menerima input digital pula, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data. Demikian pula output yang dihasilkan oleh peralatan digital, pasti berupa output dalam level logika digital pula.

Dalam prakteknya ada peralatan /sensor /rangkaian elektronik tertentu yang outputnya tidak masuk kategori digital. Level tegangan outputnya tidak masuk dalam logika 1 atau logika 0.

Ada 2 macam kategori tegangan yang tidak masuk kategori digital:
1. High Z (high impedance). Output yang dihasilkan tidak mengeluarkan tegangan apapun, hanya menghasilkan kondisi impedansi tinggi. Kondisi ini mirip seperti kondisi sambungan yang mengambang /floating.
2. Out of Range. Output yang dihasilkan memiliki tegangan yang terlampau besar, terlampau kecil, atau berada diantara logika 0 /1 (=inhibit level).

Untuk mengatasi masalah HiZ (high impedance), adalah dengan menambahkan resistor pull up, yang dihubungkan ke kutub (+) dari power supply, bila diinginkan kondisi saat HiZ = logika 1.

Bila diinginkan saat kondisi HiZ level logika = 0, maka cara mengatasi masalahnya adalah dengan memasang resistor pull down, yang dihubungkan ke kutub (-).

Untuk mengatasi masalah “Out of Range”, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan:
1. Mengubah tegangan kerja /power supply dari peralatan yang bersangkutan.
2. Menggunakan relay /transistor /opto coupler /OpAmp sebagai interface, untuk menaikkan /menurunkan tegangan agar sesuai dengan level logika digital yang dibutuhkan.

Banyak masalah pada system pengolahan digital terjadi karena ada input yang masuk ke rangkaian pengolahan digital tidak masuk dalam level digital. Jadi perhatikan penjelasan diatas untuk memastikan rangkaian pengolahan data digital bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.
Selamat beraktivitas .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Membuat LED Berkedip Dengan Start Dan Stop Dikendalikan Tombol

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 10 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelum ini, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai cara untuk membuat sebuah LED berkedip secara otomatis begitu MicroPLC mendapatkan tegangan dari power supply, tanpa membutuhkan trigger dari tombol apapun.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED pada output tersebut baru akan berkedip (tetap diatur selama 1/2 detik sekali (setiap 500 ms))  setelah sebuah tombol pada input (X1) ditekan. Jadi LED tidak akan mulai berkedip sebelum tombol pada X1 yang merupakan start ditekan.

Kedipan akan berhenti setelah sebuah tombol input lainnya (X2) ditekan. Setelah penekanan tombol X2 LED akan padam.
Seperti pada penjelasan pada posting kemarin, ada 2 cara untuk membuat LED berkedip. Pada posting kali ini Niguru.com juga menjelaskan 2 cara yang berbeda untuk membuat LED tersebut berkedip.

Untuk uji coba LD ini anda dapat menggunakan rangkaian yang menggunakan 2 buah tombol pada input, dan hanya menggunakan sebuah LED pada outputnya, seperti berikut ini:

www.niguru.com

Berikut ini LD (ladder diagram) nya, dimana cara pertama, dengan mengubah parameter, yaitu dengan mengubah cycle time menjadi 500 ms:

www.niguru.com

Cara kedua, dengan menggunakan TIMER (cycle time tetap normal = 10 ms atau pada sistem lain yang bekerja dengan kecepatan lebih tinggi juga dipekenankan untuk cara ini):

www.niguru.com

Demikianlah LD (ladder diagram) untuk membuat LED berkedip dengan start dan stop dikendalikan lewat 2 buah tombol.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Ladder Diagram Untuk Membuat LED Berkedip

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 9 Jul 2019 | Pada beberapa posting sebelumnya, Niguru.com sudah menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED menyala.Kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat LED pada output berkedip selama 1/2 detik sekali (setiap 500 ms)

Latihan yang tampaknya sederhana ini dapat sekaligus memberikan penjelasan mengenai cara pemanfaatan fasilitas pengaturan parameter IC mikrokontroler, dan juga memberikan penjelasan mengenai cara menggunakan instruksi timer pada Micro PLC.

Untuk uji coba LD ini anda dapat menggunakan rangkaian sederhana yang hanya menggunakan sebuah LED pada outputnya, seperti berikut ini:

www.niguru.com

Berikut ini LD (ladder diagram) nya:
Ladder yang paling sederhana hanya menggunakan sebuah rung yang didalamnya terdapat output yang dikembalikan lagi sebagai input yang di-NEGASI dibuat = NOT /inverting.
Sehingga bila digambarkan sebagai gerbang akan mirip seperti ini:

www.niguru.com

Dalam bentuk LD (ladder diagram) menjadi seperti ini:

www.niguru.com

Namun desain tersebut bila dijalankan akan membuat LED berkedip SUPER CEPAT, karena mengikuti kecepatan dari “cycle time” system.
Itulah sebabnya maka diatas disebutkan bahwa LD diatas hanyalah “seperti” gerbang inverter yang output dan inputnya dikoneksikan. Karena pada Micro PLC, cycle time dapat diatur agar kecepatannya disesuaikan dengan kedipan LED, yaitu 500 ms (setiap 1/2 detik sekali).

Klik menu > Settings > MCU Parameters:

www.niguru.com

Perhatikan bahwa cycle time awalnya adalah 10 ms:

www.niguru.com

Edit agar menjadi 500 ms, dan klik OK:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

CARA KEDUA:
Cara lain untuk membuat LED berkedip tanpa harus merubah cycle time dari system Micro PLC (system tetap bekerja dengan kecepatan kerja yang normal), adalah dengan menggunakan instruksi TIMER.
Berikut ini LD untuk rangkaian yang menggunakan timer (kecepatan kerja PLC tetap normal = 10 ms).

Caranya dengan menyisipkan timer ON dan timer OFF diantara kawat penghubung input dan output:

www.niguru.com

Demikianlah LD (ladder diagram) untuk membuat LED berkedip.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Script Untuk Membuat Kolom Pencarian Untuk Mencari Konten Pada Website Yang Terkait

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 8 Jul 2019 | Website yang secara reguler ditambahkan artikel atau halaman kontennya, setelah kurun waktu tertentu akan membuat pengunjung kesulitan atau setidaknya butuh waktu, untuk menemukan artikel yang diperlukan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pembuat website adalah dengan menempatkan kolom pencarian yang khusus untuk mencari konten pada website itu sendiri.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menyajikan script HTML untuk membuat kolom pencarian pada website.

Berikut ini script untuk kolom pencarian tersebut:

<form id="searchthis" action="/search" style="display:inline;"
method=”get”>
<table width="100%" border ="0" cellspacing="0"
cellpadding=”0″>


<form id="searchthis" action="/search"

style=”display:inline;” method=”get”>


<input id="search-box" name="q" size="25" type="text"
style=”background: #FFFFFF; border: 1px solid #088A08″
value=”Find Word(s)”/>






Tempatkan script diatas pada salah satu kolom pada website.
Bila anda salah satu pembuat web berbasis Blogger maka tempatkan script tersebut pada sebuah HTML widget yang dapat anda ambil pada halaman setting.

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai script untuk kolom pencarian.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Menjalankan Compile Untuk Mengubah File Ke Format .HEX

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 7 Jul 2019 | Setelah LD (ladder diagram) dibuat, file tersebut harus melalui 1 proses lagi yaitu COMPILING, yang tujuannya untuk mengkonversi LD menjadi file yang nantinya akan di-upload ke Micro PLC, dalam format .HEX.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan langkah-langkah untuk compiling (meng-compile /mengkompilasi) LD yang dibuat dengan aplikasi LDMicro.


Berikut ini langkah-langkahnya:
Jalankan aplikasi LDMicro dan buka file yang akan di-compile:

www.niguru.com

Klik menu > Compile > Compile:

www.niguru.com

Beri nama untuk file hasil compile, lanjutkan dengan klik Save:

www.niguru.com

Klik OK:

www.niguru.com

Demikianlah langkah-langkah untuk meng-compile LD (ladder diagram) yang sudah dibuat.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan LDMicro – Melakukan Simulasi Pada Diagram Ladder Yang Sudah Dibuat

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 6 Jul 2019 | Melanjutkan pembahasan mengenai pengenalan aplikasi pemrograman dengan menggunakan LD (ladder diagram), untuk memprogram micro PLC dengan menggunakan aplikasi LDMicro, dimana pada posting sehari sebelumnya dibahas mengenai aplikasi untuk membuat tombol berfungsi latch.

Pada LDMicro sebenarnya terdapat fasilitas untuk menguji apakah logika dari LD yang dibuat sudah benar. Fasilitas semacam ini merupakan suatu standar dari aplikasi pemrograman dengan menggunakan LD, dan aplikasi LD Micro juga memiliki fasilitas ini.


Sebagai bahan uji coba untuk melakukan simulasi dan melihat hasilnya, Niguru.com menggunakan aplikasi yang sama dengan yang sudah dibuat pada posting kemarin, yaitu tombol latch:

www.niguru.com

www.niguru.com

Klik menu > Simulate > Simulation Mode:

www.niguru.com

Klik lagi menu > Simulate > Start Real-Time Simulation:

www.niguru.com

Double-click X1 untuk mensimulasikan tombol ditekan, perhatikan bahwa logika pada X1 berubah dari =0- menjadi logika =1. Disaat yang bersamaan disitu juga terlihat bahwa output berubah logikanya, yang semula logika = 0, menjadi logika = 1:

www.niguru.com

Double-click kembali X1 untuk mensimulasikan tombol dilepas, logika X1 =0 kembali. Disitu akan terlihat bahwa logika pada Y1 tetap = 1:

www.niguru.com

Double-click X2 untuk mensimulasikan tombol ditekan, perhatikan bahwa logika pada X2 berubah dari =0- menjadi logika =1. Disaat yang bersamaan disitu juga terlihat bahwa output berubah logikanya, yang semula logika = 1, menjadi logika = 0:

www.niguru.com

Double-click kembali X21 untuk mensimulasikan tombol dilepas.
Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa bila tombol X1 ditekan maka output Y1 = 1, dan Y1 akan tetap = 1 meski tombol X1 sudah dilepas, berarti fungsi latch sudah benar.

Y1 baru akan kembali = 0 bila tombol X2 yang ditekan. Berarti setelah seluruh input sudah disimulasikan kerja dari aplikasi dapat diketahui.

Demikianlah cara untuk melakukan simulasi LD (ladder diagram) pada aplikasi LDMicro.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Pengenalan LDMicro – Membuat Saklar Push Button Latch (Menahan Output Tetap = 1)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 5 Jul 2019 | Pada posting bulan Mei lalu Niguru.com sudah menjelaskan mengenai aplikasi LDMicro yang dapat digunakan untuk memprogram Micro PLC yang dibangun dengan komponen inti mikrokontroler PIC16F877, dan sudah diberikan contoh program yang sangat sederhana, untuk menunjukkan cara kerja LDMicro.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk membuat output tetap bertahan dalam logika 1 (=ON), setelah tombol dilepaskan (setelah sebelumnya ditekan). Dan untuk membuat output kembali ke logika 0 (=OFF) maka ditambahkan tombol kedua, yang apabila ditekan output akan OFF.


Berikut ini rangkaiannya:

www.niguru.com

Dan berikut ini penjelasan cara pembuatan LD (ladder diagram) pada aplikasi LDMicro:
Buka aplikasi LDMicro dan pilih mikrokontroler.

www.niguru.com

Insert Contacts sebagai input beri nama X1:

www.niguru.com

Insert Coil sebagai output dan beri nama Y1:

www.niguru.com

Letakkan cursor dibawah X1 untuk persiapan membentuk koneksi paralel:

www.niguru.com

Tambahkan Contacts lagi untuk menempatkan saklar output Y1, paralel dengan X1. Penempatan Y1 paralel dengan X1 ini yang membuat tombol X1 berfungsi latch (menahan input tetap = logika 1).

www.niguru.com

Tambahkan rung baru:

www.niguru.com

Tambahkan Contact lagi untuk menempatkan input bagi tombol X2:

www.niguru.com

Tambahkan Coil untuk menempatkan INTERNAL RELAY sebagai output:

www.niguru.com

Tempatkan cursor kembali ke rung pertama dibelakang Y1, untuk menempatkan contacts:

www.niguru.com

Tempatkan Contacts internal relay R1 dalam kondisi normally ON, simbol dibuat NEGATED, yang berarti apabila R1 ON maka kontaknya justru OFF (=terputus).

www.niguru.com

Double-click pada X1 untuk assigning (mengkoneksikan) X1 dengan pin RA0:

www.niguru.com

Double-click pada X2 untuk assigning (mengkoneksikan) X2 dengan pin RA1:

www.niguru.com

Double-click pada Y1 untuk assigning (mengkoneksikan) Y1 dengan pin RE0:

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

Selesai sudah pembuatan LD untuk membuat tombol yang dapat berfungsi latch.
Gunakan cara diatas sebagai sarana latihan. Karena ada langkah insert internal relay dan penambahan rung dalam latihan diatas.

Sesungguhnya LD yang lebih simpel untuk kebutuhan diatas bisa dibuat juga dengan cara seperti berikut ini:

www.niguru.com

Cara diatas hanya membutuhkan satu rung saja, praktis, namun kurang cocok sebagai sarana latihan dan belajar memahami cara kerja LDMicro.
Note:
Tombol normally off juga dapat berfungsi sebagai tombol normally on pada LD bila dibuat NEGATED pada simbolnya.

Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk membuat tombol (push button) menjadi latch (menahan inputnya, seolah tombol masih ditekan).
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Instruksi Repeat .. Until Pada Delphi

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 4 Jul 2019 | Bila pada beberapa posting sebelumnya Niguru.com menjelaskan mengenai instruksi yang ditujukan untuk pengambilan keputusan, berupa pemilihan opsi instruksi, maka pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan instruksi yang ditujukan untuk melakukan pengulangan.

Salah satu instruksi pengulangan yang paling banyak digunakan oleh programmer adalah instruksi pengulangan Repeat .. Until. Instruksi ini ditujukan untuk melakukan pengulangan suatu sub-instruksi tertentu sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi.

Format penulisannya adalah sebagai berikut:
Repeat
{sub-instruksi yang akan diulang};
Until {kondisi yang harus terpenuhi untuk menghentikan pengulangan};

Contoh aplikasinya sebagai berikut:
var
a:integer;
begin
a:=1;
repeat
writeln(‘ini adalah pengulangan ke ‘,a);a:=a+1;
until a=11;
readln;
end.

www.niguru.com

Pada instruksi diatas, ada kalimat yang ditulis ulang sampai nilai a = 11, jadi setelah a = 11 tidak ada pengulangan lagi, maka kalimat hanya ditulis ulang sampai 10 kali saja.
Hasilnya:

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai fungsi pengulangan Repeat .. Until.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Instruksi Case .. Of Pada Delphi

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 3 Jul 2019 | Pada posting sehari sebelumnya Niguru.com sudah menjelaskan mengenai instruksi If .. Then yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Instruksi ini cocok digunakan bila terdapat hanya 2 opsi saja dalam pilihan pengambilan keputusan.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan instruksi Case .. Of, yang mempunyai fungsi yang serupa dengan If .. Then, namun cocok untuk pengambilan keputusan dengan banyak opsi (lebih dari 2 opsi).

Bagi pembaca yang mengenal Visual Basic akan melihat kemiripan instruksi ini dengan instruksi Select Case pada Visual Basic, hanya saja pada Delphi instruksi tidak diakhiri dengan END, namun cukup ditutup dengan karakter titik koma (semi colon).

Format penulisannya adalah:

Case {variabel kondisi} Of
Kondisi1: 
Begin
{Instruksi opsi kondisi1}
End;
Kondisi2: 
Begin
{Instruksi opsi kondisi2}
End;
Kondisi3: 
Begin
{Instruksi opsi kondisi3}
End;
Else
Begin
{Instruksi opsi else (selain opsi yang ada)}
End;

Untuk instruksi yang hanya satu baris, tidak diperlukan begin .. end; instruksi bisa dituliskan langsung setelah karakter titik dua (colon). Sehingga penulisan bisa lebih ringkas.

Format penulisannya:

Case {variabel kondisi} Of
Kondisi1: {Instruksi opsi kondisi1};
Kondisi2: {Instruksi opsi kondisi2};
Kondisi3: {Instruksi opsi kondisi3};
Else {Instruksi opsi else (selain opsi yang ada)};

Contoh penggunaannya:

var
a:integer;
begin
write(‘masukkan angka antara 5 .. 7: ‘);readln(a);
case a of
5:writeln(‘anda mengetikkan angka lima’);
6:writeln(‘anda mengetikkan angka enam’);
7:writeln(‘anda mengetikkan angka tujuh’);
else writeln(‘angka yang anda ketikkan bukan diantara 5 ..7’);
end;
readln;
end.

www.niguru.com

Hasilnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

Bila diisikan nilai diluar 5 .. 7:

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan mengenai instruksi Case .. Of sebagai instruksi untuk pengambilan keputusan.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

Mengenal Instruksi If .. Then .. Else Pada Delphi

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 2 Jul 2019 | Setiap bahasa pemrograman selalu memiliki instruksi untuk menangani pengambilan keputusan. Hampir setiap bahasa pemrograman memiliki perintah If .. Then .. Else, termasuk juga pada Delphi.

Bagi programmer yang mengenal perintah If .. Then .. Else pada Visual Basic, akan menemukan kemiripan instruksi ini pada Delphi. Yang membedakan adalah pada Delphi instruksi ini tidak ditutup dengan END IF. Pada Delphi instruksi ini cukup ditutup dengan karakter titik-koma (semicolon).

Format penulisan instruksi:
if {kondisi} then
{instruksi bila kondisi terpenuhi}
else
{instruksi bila kondisi tidak terpenuhi};

Contoh script:
if checkbox1.state=cbchecked then
edit1.text:=’contreng’
else
edit1.text:=’tidak dicontreng’;

www.niguru.com

www.niguru.com

Contoh sederhana diatas hanya mengganti teks pada TEdit1 sesuai dengan kondisi Checkbox1
Hasilnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

 Demikianlah penjelasan mengenai instruksi If .. Then .. Else pada bahasa pemrograman Delphi.
Selamat mencoba .. Have a nice day 🙂

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)